Pesta atau Festival Bunga dan Buah di Kabupaten Karo merupakan tradisi sejak puluhan tahun lalu. Tradisi ini sempat terhenti saat krisis moneter melanda Indonesia.
Acara tahunan ini biasanya dilaksanakan di bulan Juli. Di tahun 2025 ini, Pesta Bunga dan Buah sendiri dilaksanakan pada 31 Juli-2 Agustus yang dipusatkan di Taman Mejuah-juah, di Jalan Gundaling, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo.
Dalam 4 tahun terakhir, Pesta Bunga dan Buah di Karo ini sudah ditetapkan masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) oleh Kementerian Pariwisata. KEN sendiri merupakan program pemerintah pusat untuk kegiatan pariwisata di daerah-daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Kabupaten Karo sendiri merupakan daerah dengan tanah yang subur. Sehingga kebanyakan warga Karo merupakan petani buah, sayur, hingga bunga.
"Terutama di daerah Berastagi, Kabanjahe ini mereka memang (petani) bunga, buah, dan sayur. Itu juga makanya fokusnya di daerah ini, tidak sampai ke (Kecamatan) Tiga Binaga sana," kata Dosen Sejarah Universitas Sumatera Utara (USU) Junita Setiana Ginting kepada detikSumut, Minggu (3/8/2025).
Junita menjelaskan jika Pesta Bunga dan Buah merupakan bentuk rasa syukur masyarakat terhadap hasil pertaniannya. Karo, sebagai tanah yang subur menjadikan hasil panen berlimpah.
"Masyarakat awalnya itu memiliki rasa syukur dengan hasil bunga, buah, dan sayur yang melimpah," jelasnya.
Masyarakat Karo saat panen bakal menghiasi rumahnya saat itu. Mereka kemudian berbagi hasil pertanian dengan masyarakat desa atau sekitarnya.
"Mereka menghiasi rumahnya, kemudian juga silaturahmi dengan masyarakat lain di desa atau di sekitar. Jadi masyarakat itu saling berbagi hasil pertaniannya," ucapnya.
Dalam catatan Junita, Pesta Bunga dan Buah ini mulai digalakkan pada tahun 1980-an oleh masyarakat. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan kelompok-kelompok kecil di masyarakat sudah melakukannya sebelum tahun itu, namun tahun 1980-an lah Pesta Bunga dan Buah ini mulai dilakukan secara serentak oleh masyarakat desa.
"Sekitar tahun 1980-an, dibuatlah oleh masyarakat Pesta Bunga dan Buah ini. Saat itu pemerintah juga terlibat, tapi belum begitu maksimal," ujarnya.
Acara Pesta Bunga dan Buah ini sempat terhenti saat krisis moneter melanda Indonesia di akhir 1990-an. Perekonomian masyarakat saat itu sulit sehingga tidak dilaksanakan.
"Sampai terjadinya krisis moneter, kegiatan ini terhenti karena ekonomi juga sulit," bebernya.
Pasca perekonomian mulai membaik, pemerintah melihat Pesta Bunga dan Buah ini merupakan peluang mendongkrak pariwisata. Sehingga sejak awal tahun 2000-an, Pesta Bunga dan Buah ini mulai diambil alih pemerintah dengan melibatkan masyarakat dalam pelaksanaannya.
"Kemudian krisis moneter itu agak surut, situasinya juga lebih baik, pemerintah yang mulanya belum begitu maksimal terlibat melihat ini sebenarnya sesuatu yang potensial untuk dijadikan suatu event yang bisa mendongkrak perekonomian melalui pariwisata, jadi dijadikanlah ini menjadi event yang dimana pemerintah menjadi leader dan berkolaborasi dengan masyarakat," tuturnya.
Kegiatan dalam Pesta Bunga dan Buah ini tiap tahun terus dikembangkan. Di tahun 2025 ini, terdapat sejumlah perlombaan untuk memeriahkan Pesta Bunga dan Buah.
Seperti lomba mobil hias bunga dan buah, lomba pawai, lomba olahan minuman, lomba putra-putri bunga dan buah, lomba merangkai bunga meja, lomba tari kreasi, hingga sejumlah perlombaan lainnya.
Selain itu, terdapat juga penampilan sejumlah penyanyi selama tiga hari kegiatan. Termasuk juga penampilan stand up komedi.
Simak Video "Menaklukkan Tantangan Seru di Kolam Abadi, Desa Lingga, Sumatera Utara"
[Gambas:Video 20detik]
(mjy/mjy)