Gubernur Riau Abdul Wahid menjajal jakur bersama anak pacu di Batang Kuantan jelang Pacu Jalur Agustus mendatang. Tak sendiri, Abdul Wahid turut didampingi penari cilik viral, Rayyan Arkan Dikha.
Abdul Wahid menjajal pacuan saat agenda kunjungan kerja. Dalam kunjungannya itu, Abdul Wahid mamasang plang konservasi, menandai kawasan di Tepian Narosa kini khusus diperuntukkan bagi kegiatan Pacu Jalur.
"Lokasi ini akan dikonservasikan jadi tidak boleh ada kegiatan lain, khusus pacu jalur," katanya, Kamis (31/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Momen menarik terlihat saat Abdul Wahid dihadiahkan dayung. Spontan ia menjajal jalur Tuah Koghi Dubalang Ghajo bersama Dikha.
Meski masih mengenakan Pakaian Dinas Harian, Gubri Wahid tampak semringah. Ia menyusuri lintasan utama Pacu Jalur di batang Kuantan sembari diiringi tarian khas setempat.
Aksi spontan Gubernur Wahid ini langsung menyita perhatian masyarakat memadati tepian sungai. Mereka bersorak riuh, mengapresiasi kehadiran pemimpin Riau yang berani membaur langsung dan merasakan atmosfer perlombaan rakyat tersebut.
"Hari ini saya mencoba Jalur Tuah Koghi dengan pemandu jalur, Dikha. Kita harus bangga ini dikenal dunia," ujar Wahid usai menyusuri sungai.
Seperti biasa, Wahid membacakan pantun. "Jalur bukan sembarang janur, jalur dijalin dengan tali benang. Ini jalur bukan sembarang jalur, Jalur ini sering jadi pemenang," ucap Wahid disambut tepuk tangan meriah warga.
Kehadiran Gubernur yang turut serta mendayung mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Mereka mengapresiasi dan merasa bangga karena pemimpinnya berbaur langsung, menunjukkan kedekatan dengan rakyat.
Wahid menilai Pacu Jalur kini bukan lagi hanya milik masyarakat Kuansing semata, tetapi telah berkembang menjadi atraksi budaya mendunia. Hal ini mencerminkan tingginya antusiasme dan rasa memiliki warga terhadap event budaya ini.
"Terima kasih Pak Gubernur sudah mencoba langsung jalur kami," ujar Rita, satu di antara warga yang hadir.
(ras/mjy)