Kepala Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana ikut rapat bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana usai ramai kabar pemblokiran rekening dormant alias rekening nganggur. Usai rapat itu, Ivan memilih irit bicara.
"Nggak nggak sampai ke sana. Kita sudah bikin press release ya," sebut Ivan ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (30/7/2025) dikutip detikFinance
Selain Ivan, hadir pula pejabat Bank Indonesia, Kejaksaan Agung, hingga Kepolisian. Usai rapat, Ivan enggan memberikan penjelasan, termasuk soal pemblokiran rekening.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PPATK sebelumnya mengumumkan telah menemukan 140 ribu rekening tidak aktif atau dormant selama lebih dari 10 tahun. Adapun nilainya mencapai Rp 428 miliar.
Rekening nganggur ini berpotensi dihentikan sementara transaksinya agar tak disalahgunakan. Menurut PPATK, rekening dormant bisa menjadi celah praktik pencucian uang dan kejahatan lainnya.
"PPATK menemukan, banyak rekening tidak aktif (bahkan terdapat lebih dari 140 ribu rekening dormant hingga lebih dari 10 tahun, dengan nilai Rp. 428.612.372.321,00), tanpa ada pembaruan data nasabah," kata Koordinator Kelompok Substansi Humas PPATK, M Natsir Kongah dalam keterangannya.
(astj/astj)