Kejam! Kebun Binatang Bunuh 12 Babun karena Tak Punya Cukup Ruang

Internasional

Kejam! Kebun Binatang Bunuh 12 Babun karena Tak Punya Cukup Ruang

Syanti Mustika - detikSumut
Rabu, 30 Jul 2025 12:46 WIB
FILE PHOTO: Baboons preen each other at the Paris Zoological Park in the Bois de Vincennes in the east of Paris, France, October 23, 1995. Some fifty baboons escaped January 26, 2018 from their enclosure and most have been recaptured.  Picture taken October 23, 1995.  REUTERS/Mal Langsdon/File Photo
Ilustrasi Babun (Foto: REUTERS/Mal Langsdon)
Jakarta -

Aktivis pecinta hewan marah luar biasa saat mengetahui Kebun Binatang Nuremberg di Jerman sengaja membunuh 12 babun yang sehat. Babun-babun itu dibunuh karena pengelola kebun binatang tidak mempunyai cukup ruang.

Dilansir detikTravel dari DW, Rabu (30/7/2025) dalam pernyataan resminya, Kebun Binatang Nuremberg menyebut jika pihaknya tidak memiliki pilihan lain. Hewan-hewan ini disebut tidak dapat dipindahkan ke kebun binatang lain.

Bukan hanya itu, tindakan kontrasepsi gagal memperlambat pertumbuhan kelompok satwa tersebut. Pihak kebun binatang sudah mengumumkan rencana tersebut pada Februari 2024

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka menjelaskan, kawanan babun itu telah bertambah menjadi 40 ekor. Sementara itu, fasilitas dirancang hanya hanya bisa menampung 25 primata.

Konflik antar hewan semakin sering terjadi di area tersebut dan mengakibatkan cedera pada masing-masing babun. Direktur Kebun Binatang, Dag Encke, mengatakan tidak mungkin memperluas ruang atau melepaskan hewan-hewan itu ke alam liar.

ADVERTISEMENT

Kelompok hak asasi hewan pun menyampaikan kecaman keras langkah tersebut dan mengancam akan menuntut manajemen lembaga dengan mengatakan bahwa masalah tersebut adalah kesalahan mereka sendiri.

"Apa yang kami khawatirkan akan terjadi, telah terjadi. Hewan-hewan yang sehat harus dibunuh karena kebun binatang mempertahankan kebijakan pengembangbiakan yang tidak bertanggung jawab dan tidak berkelanjutan selama beberapa dekade. Pemusnahan ini dapat dihindari dan ilegal menurut pendapat kami," pernyataan Pro Wildlife.

Artikel ini sudah tayang di detikTravel, baca selengkapnya di sini.




(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads