Mengenal COVID-19 Stratus yang Lagi Dominan di RI, Ini Gejalanya

Mengenal COVID-19 Stratus yang Lagi Dominan di RI, Ini Gejalanya

Averus Kautsar - detikSumut
Selasa, 29 Jul 2025 08:30 WIB
Microscopic real 3D model of the corona virus COVID-19. The image is a scientific interpretation of the virus with all relevant details : Spike Glycoproteins, Hemagglutinin-esterase, E- and M-Proteins and Envelope.
Foto: Getty Images/Grafissimo
Jakarta -

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) baru-baru ini mengonfirmasi bahwa varian baru COVID-19 bernama XFG atau Stratus telah terdeteksi di Indonesia. Bahkan, varian ini kini menjadi yang paling dominan dibandingkan varian lain yang beredar di Tanah Air.

Informasi ini diperoleh dari hasil pemantauan rutin terhadap penyakit pernapasan yang dilakukan di 39 puskesmas, 25 rumah sakit, dan 14 balai karantina kesehatan.

"Pada bulan Juni, varian yang mendominasi di Indonesia adalah XFG dengan proporsi 75 persen pada Mei dan meningkat menjadi 100 persen di Juni. Selain itu, varian XEN juga terdeteksi sebesar 25 persen pada Mei," jelas Kemenkes dalam keterangannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa yang Membedakan Stratus dari Varian Lain?

Stratus memiliki karakteristik khusus yang membuatnya lebih mudah menular. Menurut Dr Kaywaan Khan, dokter umum di Harvey Street dan Hannah Clinic London, varian ini memiliki mutasi pada protein spike yang memungkinkan virus menghindari antibodi yang terbentuk akibat infeksi sebelumnya atau vaksinasi.

"Berbeda dengan varian lain, Stratus memiliki mutasi tertentu pada protein spike yang membantunya menghindari antibodi yang terbentuk dari infeksi sebelumnya atau vaksinasi," ujar Dr Khan seperti dikutip detikHealth dari Cosmopolitan, Senin (28/7/2025).

ADVERTISEMENT

Meski begitu, ia menekankan bahwa Stratus tidak menyebabkan gejala yang lebih berat dibandingkan varian Omicron. Vaksin yang tersedia saat ini masih cukup efektif dalam mencegah gejala parah dan rawat inap.

"Meski demikian, penting diingat Stratus tampaknya tidak lebih parah dibandingkan varian Omicron sebelumnya dalam hal tingkat keparahan penyakit, rawat inap, atau kematian," tambahnya.

Gejala yang Muncul pada Varian Stratus

Gejala umum dari varian Stratus mirip dengan varian COVID-19 sebelumnya, seperti hilangnya kemampuan mencium dan mengecap. Namun, ada satu gejala khas yang cukup mencolok, yaitu suara serak atau parau.

"Salah satu gejala yang paling terlihat dari varian Stratus adalah suara serak, termasuk suara yang kasar atau parau," jelas Dr Khan.

Prof Tjandra Yoga Aditama, mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, juga menambahkan bahwa suara parau (hoarseness) menjadi salah satu ciri yang patut diwaspadai. Beberapa pasien di Inggris bahkan menggambarkan gejala ini seperti nyeri tajam di tenggorokan. Namun, tidak semua keluhan semacam itu otomatis menandakan infeksi Stratus. Pemeriksaan COVID-19 tetap diperlukan, baik melalui tes cepat maupun PCR.

"Stratus atau XFG merupakan rekombinasi dari varian LF.7 dan LP.8.1.2, serta memiliki empat mutasi. Hal ini dapat meningkatkan jumlah kasus serta menurunkan efektivitas perlindungan dari infeksi sebelumnya," terang Prof Tjandra.

Meski begitu, vaksin yang tersedia masih disarankan, terutama untuk mengurangi risiko gejala berat.

Gejala Lain yang Perlu Diwaspadai

Berdasarkan informasi dari National Health Service (NHS) Inggris, gejala infeksi COVID-19 varian Stratus antara lain:

  • Demam tinggi
  • Menggigil
  • Kehilangan atau perubahan indera penciuman dan pengecap
  • Sesak napas
  • Kelelahan
  • Nyeri otot
  • Sakit kepala
  • Radang tenggorokan
  • Hidung tersumbat atau berair
  • Hilang nafsu makan
  • Diare
  • Mual dan muntah

Mengingat penyebaran varian ini, masyarakat tetap dianjurkan menjaga protokol kesehatan dan segera memeriksakan diri jika mengalami gejala-gejala yang mencurigakan.




(nkm/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads