Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho meminta agar tak ada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang meminta uang ke Tenaga Harian Lepas (THL). Khususnya dalam proses seleksi penerimaan pegawai maupun seleksi pejabat.
Permintaan ini menyusul ada pengakuan THL RSUD Madani yang membayar uang puluhan juta untuk dapat bekerja. Hal ini membuat Walkot Agung terkejut dan minta Sekdako Zulfahmi Arifin mengusut tuntas.
"Saya sudah minta Sekda untuk usut tuntas. Usut semua yang terlibat. Bila ini tidak ada perubahan atau solusi, ini bisa kami bawa ke pidana. Bisa kami laporkan pada aparat penegak hukum (APH)," ucap Wako Agung, Rabu (23/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agung mengaku setelah mendapat laporan langsung saat mengumpulkan seluruh THL di RSUD Madani. Agung ingin memastikan ada pembenahan khususnya sumber daya manusia suoaya pelayanan di rumah sakit milik pemerintah itu maksimal.
"Saya minta pada masyarakat agar jangan mau terpedaya, baik diiming-imingi. Saya juga minta jangan mengiming-imingi ASN Pemko dengan uang agar bisa memasukkan keluarganya jadi THL," kata Agung.
Selain persoalan THL, Walkot juga menyoroti manajemen SDM ASN Pemkot Pekanbaru. Khususnya dalam proses seleksi untuk bisa mengisi jabatan tertentu.
"Ini saya tegaskan ya. Bahkan untuk ASN itu sendiri jangan coba-coba mau bayar ke sana kemari untuk dapat posisi. Tak akan bisa, saya jamin. Bahkan kepada tim sukses saya dulu pun, mau bayar berapa aja enggak akan bisa," tegas Agung.
Langkah tegas itu diambil sebagai bentuk keseriusan Agung menata manajemen di lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru. Ia ingin melakukan seleksi pejabat secara profesional agar dapat bekerja maksimal.
"Kita fair. Yang mau bekerja, yang serius melayani masyarakat, percayalah, akan saya beri amanah. Jangan karena ini dan itu kita kasih, kemudian saat bekerja tidak bisa dia. Kita mau benahi ini semua pelan-pelan," kata Agung lagi.
(ras/mjy)