Walkot Pekanbaru Kaget Pegawai Ngaku Bayar Rp 50 Juta untuk Kerja di RS Madani

Riau

Walkot Pekanbaru Kaget Pegawai Ngaku Bayar Rp 50 Juta untuk Kerja di RS Madani

Raja Adil Siregar - detikSumut
Rabu, 23 Jul 2025 13:15 WIB
Walkot Pekanbaru mendengar pengakuan THL soal biaya masuk kerja di RSD Madani (Dok Ist)
Foto: Walkot Pekanbaru mendengar pengakuan THL soal biaya masuk kerja di RSD Madani (Dok Ist)
Pekanbaru -

Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho kaget saat mengumpulkan 300 tenaga harian lepas (THL) Rumah Sakit Daerah Madani. Bagaimana tidak, banyak THL mengaku masuk kerja dengan bayar 40-50 juta.

Dari video yang diterima detikSumut, Agung terlihat mengumpulkan THL di RSD Madani milik pemerintah. Agung terlihat mendengar langsung pengakuan THL.

Pegawai mengaku masuk kerja di periode tahun 2022-2024. Mereka mengaku bayar bervariasi Rp 40-50 juta sebelum diterima bekerja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya masuk dari tahun 2024, September. Saya masuk sini (RSD Madani), perantara Paman. Tetapi kata Paman masuk ke Pak Dayat, itu masuk Rp 50 juta," kata pegawai tersebut dan langsung disoraki pegawai di ruangan yang hadir.

Pegawai lain turut mengungkapkan serupa. Ia masuk masuk kerja tahun 2022 lalu dan membayar Rp 40 juta.

ADVERTISEMENT

Agung yang mendengar pengakuan kaget. Politisi Partai Demokrat itu pun langsung bertanya kepada siapa di setor yang Rp 40 juta tersebut.

"40 juta bayarnya? Sama siapa bayarnya?," tanya Agung.

"Orang tua saya bayarnya pak, cash," jawab pegawai berseragam biru hitam khas RSD Madani itu.

Agung langsung merespons pengakuan itu. Bahkan ia mengapresiasi pegawai karena mau jujur atas permainan yang terjadi di RSD Madani dan langsung minta kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) hingga Inspektorat mengusut tuntas.

"Jaminan saya semua tetap bekerja di Pemerintah Kota Pekanbaru. Terima kasih kepada yang sudah jujur, supaya ini diproritaskan kepada yang pertama BKPSDM," kata Agung.

Agung sendiri mengaku awalnya menerima laporan soal permainan penerimaan THL di RSD Madani. Bahkan, tercatat ada 300-an THL melapor sampai akhirnya berujung ke pemanggilan untuk mengetahui fakta yang sebenarnya.




(ras/nkm)


Hide Ads