34 Orang Tewas Akibat Kapal Wisata Terbalik di Teluk Ha Long Vietnam

Internasional

34 Orang Tewas Akibat Kapal Wisata Terbalik di Teluk Ha Long Vietnam

Lisye Sri Rahayu - detikSumut
Minggu, 20 Jul 2025 19:00 WIB
This handout photograph taken on July 19, 2025 and released by the Vietnam News Agency (VNA) shows relief personnel gathered around a capsized tourist boat (L) during a search and rescue operation in the Ha Long Bay, Quang Ninh province. At least 18 people have died and dozens remain missing after a tourist boat carrying more than 50 people capsized on July 19, in Vietnams Ha Long Bay, state media said. (Photo by Vietnam News Agency / AFP) / RESTRICTED TO EDITORIAL USE - MANDATORY CREDIT
Foto: Kapal terbalik di Vietnam. (AFP/-)
Jakarta -

Sebanyak 34 orang dilaporkan tewas setelah sebuah kapal yang membawa wisatawan di sekitar Teluk Ha Long, Vietnam, terbalik akibat badai. Hal itu disampaikan media pemerintah setempat.

Dilansir detikNews dari AFP, Minggu (20/7/2025), situs berita VNExpress melaporkan kapal tersebut terbalik di situs Warisan Dunia UNESCO tersebut akibat hujan deras yang datang tiba-tiba. Kapal itu diketahui membawa 48 penumpang dan lima awak kapal.

Insiden tersebut terjadi pada Sabtu sore kemarin. Adapun sebagian besar penumpang kapal tersebut adalah keluarga yang berkunjung dari ibu kota Hanoi, dengan lebih dari 20 anak-anak di antara penumpangnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penjaga perbatasan menyelamatkan 11 orang dan menemukan 34 jenazah," tambahnya.

Delapan orang masih hilang Upaya penyelamatan akan terus berlanjut hingga malam untuk menemukan para korban.

ADVERTISEMENT

Pekerja kantor Ha Long Bay, Tran Trong Hung, mengatakan kepada AFP bahwa badai mulai terjadi pada sore hari.

"Langit menjadi gelap sekitar pukul 14.00 (07.00 GMT). (Terdapat) hujan es sebesar jari kaki disertai hujan deras, badai petir, dan kilat", katanya.

Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun menjadi salah satu korban yang diselamatkan. Korban selamat setelah berusaha berenang saat insiden terjadi.

"Saya menarik napas dalam-dalam, berenang melalui celah, menyelam, lalu berenang ke atas. Saya bahkan berteriak minta tolong, lalu saya ditarik oleh perahu berisi tentara," kata korban kepada media pemerintah VietnamNet.

Sementara itu, Perdana Menteri Pham Minh Chinh menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Dia meminta Kementerian Pertahanan dan Keamanan Publik untuk segera melakukan pencarian dan penyelamatan.

Pihak berwenang akan "menyelidiki dan mengklarifikasi penyebab insiden tersebut serta menangani pelanggaran secara ketat", demikian pernyataan di situs web pemerintah.

Hujan deras juga mengguyur Hanoi utara, Provinsi Thai Nguyen, dan Provinsi Bac Ninh pada hari Sabtu. Di ibu kota yang berjarak sekitar 175 kilometer, beberapa pohon tumbang akibat angin kencang.

Badai ini terjadi setelah tiga hari cuaca panas yang intens, dengan suhu mencapai 37 derajat Celcius di beberapa wilayah.

Mai Van Khiem, direktur Pusat Prakiraan Hidrometeorologi Nasional, dikutip di VNExpress mengatakan bahwa badai petir di Vietnam utara tidak disebabkan oleh pengaruh Badai Tropis Wipha di Laut Cina Selatan.

Teluk Ha Long adalah salah satu tujuan wisata paling populer di Vietnam, dengan jutaan orang mengunjungi perairan biru kehijauan dan pulau-pulau kapur yang diselimuti hutan hujan setiap tahunnya.

Tahun lalu, sebanyak 30 kapal tenggelam di area kunci perahu di Provinsi Quang Ninh pesisir di sepanjang Teluk Ha Long. Hal itu terjadi setelah Topan Yagi membawa angin kencang dan ombak.

Baca selengkapnya di sini




(mjy/mjy)


Hide Ads