Iran: AS Harus Memikul Tanggung Jawab atas Konsekuensi Perang Ini

Internasional

Iran: AS Harus Memikul Tanggung Jawab atas Konsekuensi Perang Ini

Matius Alfons Hutajulu - detikSumut
Senin, 23 Jun 2025 09:00 WIB
Irans foreign ministry spokesman Esmaeil Baghaei holds a weekly press conference in Tehran on October 28, 2024. Israel on October 26 launched air strikes on military sites in Iran, risking further regional escalation more than a year into the Gaza war and a month into the Israel-Hezbollah war in Lebanon. The Israeli raid was in retaliation to an Iranian missile attack on October 1, itself retaliation for the killing of Iran-backed militant leaders and a Revolutionary Guards commander. (Photo by ATTA KENARE / AFP)
Foto: ATTA KENARE/AFP
Jakarta -

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmail Baghaei menyebut akan ada sikap yang diambil setelah Amerika Serikat (AS) membombardir 3 fasilitas nuklir Iran. Baghaei menegaskan Iran memiliki hak untuk membela diri.

"AS harus memikul tanggung jawab atas konsekuensi perang ini," kata Baghaei seperti dilansir detikNews dari CNN, Minggu (22/6/2025).

"Iran tengah menyaksikan pengkhianatan diplomasi oleh pemerintahan Trump," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AS dan Israel disebut tidak berhak lagi berbicara tentang diplomasi. Baghaei menegaskan kedua negara tersebut sudah mengkhianati diplomasi.

"Tidak seorang pun tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, tetapi yang pasti adalah bahwa tanggung jawab atas konsekuensi perang ini harus ditanggung oleh Amerika Serikat dan Israel," ucap Baghaei.

ADVERTISEMENT

Namun dia tidak menjelaskan bagaimana Iran akan menanggapi serangan militer oleh AS terhadap situs nuklirnya. Namun, ia menekankan Iran berhak membela diri.

"Iran berhak untuk menggunakan haknya untuk membela diri," tegasnya

"Dan kami pasti akan melakukan itu," ujar dia lagi.

Baghaei juga mengatakan Presiden AS Donald Trump yang berbicara soal ancaman serangan lebih lanjut merupakan perundungan di tingkat global. Dia memperingatkan serangan Israel dan AS membuat kawasan itu berada dalam posisi yang sangat berbahaya.

"Iran telah benar-benar menahan diri dalam menanggapi Israel dan hanya menargetkan target militer dan keamanan," tutur dia.

Baghaei, yang bertugas di misi Perserikatan Bangsa-Bangsa Iran di New York antara tahun 2006 dan 2010, mengatakan Iran telah mencoba yang terbaik untuk diplomasi dan perdamaian. "Sejarah tidak akan memaafkan apa yang dilakukan oleh pemerintah AS," jelasnya.




(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads