Aceh

Rahasia Jemaah Haji Tertua di Aceh Tetap Bugar Meski Berusia 1 Abad

Agus Setyadi - detikSumut
Selasa, 20 Mei 2025 17:50 WIB
Foto: Muhammad Dahlan, jemaah haji berusia 1 abad dari Aceh. (Agus Setyadi/detikSumut)
Banda Aceh -

Muhammad Dahlan menjadi jemaah haji tertua dari Aceh tahun ini. Di usianya mencapai 1 abad, dia masih terlihat bugar.

Petani kopi asal Aceh Tengah itu berangkat ke Tanah Suci bersama istrinya Dahniar (95). Dahlan dan istrinya terbang ke Arab Saudi bersama kelompok terbang (kloter) 03.

Pesawat yang membawa mereka lepas landas di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar, Selasa (20/5/2025) sekira pukul 13.45 WIB.

Pasangan ini bersama rombongan lain tiba di Asrama Haji Embarkasi Aceh sehari sebelumnya. Begitu masuk asrama, Dahlan menjalani pemeriksaan kesehatan serta serangkaian kegiatan lainnya.

Keberadaannya di Aula Jeddah menarik perhatian petugas sehingga banyak yang meminta foto bersamanya. Mereka kagum dengan sosok Dahlan yang berhaji di usia 100 tahun.

Meski usianya sudah satu abad, Dahlan masih kuat berjalan tanpa harus menggunakan tongkat. Dari segi fisik, Dahlan tampak lebih muda dibandingkan jemaah-jemaah lanjut usia (lansia) lainnya.

"Saya sudah dua kali umrah, kali ini bisa berhaji," kata Dahlan saat ditemui di Asrama Haji.

Di usianya yang sudah sepuh, Kakek asal Tapak Moge Timur Kecamatan Kute Panang, Aceh Tengah itu masih menyeruput kopi hingga merokok. Dia mengaku masih beraktivitas di kebun kopi meskipun tidak lagi melakukan pekerjaan berat.

Dahlan juga masih dapat membaca tanpa harus menggunakan kacamata. Pendengarannya bagus sehingga berbicara dengannya tidak harus berteriak.

Ayah sembilan anak ini tidak punya tips khusus menjaga kesehatan agar tetap kuat di usia senja. Dia hanya menjaga pola makan saja.

"Makan itu harus teratur, harus tepat waktu. Kalau sudah waktunya makan ya makan. Jangan tanggung-tanggung waktunya. Pagi sarapan," jelas Dahlan.

Semasa muda, Dahlan juga mengaku rajin berolahraga. "Lain tidak ada," sambungnya.

Berhaji Usai 5 Tahun Menunggu

Dahlan dan istrinya mendaftar haji pada 2019 lalu, namun keduanya mendapatkan kuota prioritas khusus lansia. Bila tidak diprioritaskan, Dahlan harus menunggu 25 tahun agar bisa berangkat.

Dia mendaftar haji dengan uang hasil panen kopi sepulang umrah pada 2017 dan 2018 lalu. Kebun kopi miliknya menghasilkan 30 hingga 40 kaleng kopi setiap sekali panen. Satu kaleng setara 1,2 kilogram.

Pada bulan Oktober sampai Januari, Dahlan bisa memanen kopi hingga 10 kali. Sedangkan pada Februari dan Maret, hasil kopinya sedikit.

Akhir tahun lalu, hasil kebunnya mencapai 60 kaleng sekali panen. Hasil kebun itu digunakan untuk melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) ketika namanya diumumkan sebagai jemaah yang berhak melunasi di tahun ini.

"Pelunasan sekali terus, enggak ada cicil-cicil, Insyaallah, lancar," jelas Dahlan.

Baca Selengkapnya di Halaman Selanjutnya...



Simak Video "Video: Kemenag Ungkap 3 Jemaah Haji Indonesia Hilang di Arab Saudi"


(agse/mjy)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork