Sejarah Perang Uhud yang Terjadi di Bulan Syawal, Banyak Umat Islam Gugur

Sejarah Perang Uhud yang Terjadi di Bulan Syawal, Banyak Umat Islam Gugur

Lusiana Mustinda - detikSumut
Selasa, 01 Apr 2025 13:00 WIB
Jabal Uhud
Foto: Ilustrasi Gunung Uhud. (Lusiana Mustinda/detikcom)
Jakarta -

Pertempuran bersejarah yang terjadi pada tanggal 15 Syawal tahun 3 Hijriyah adalah Perang Uhud. Dalam pertempuran ini, 700 tentara Islam berhadapan dengan 3.000 pasukan kafir Quraisy. Kaum muslimin mengalami kekalahan di perang ini.

Dilansir detikHikmah, Perang Uhud terjadi berjarak satu tahun setelah perang Badar. Dalam buku Biografi Rasulullah: Sebuah Studi Analitis Berdasarkan Sumber-sumber yang Otentik karya Mahdi Rizqullah dkk, pada waktu itu, kelompok Quraisy di bawah pimpinan Abu Sufyan membawa 3.000 tentara serta beberapa pelayan wanita. Sementara, pasukan muslim hanya terdiri dari 1.000 gabungan penduduk Makkah dan Madinah.

Namun dalam perjalanan menuju Gunung Uhud jumlah pasuka muslimberkurang setelah salah seorang pemimpin bani terbesar Quraisy bernama Abdullah bin Ubay membelot dan membawa 300 pasukan muslim. Sehingga hanya menyisakan 700 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rasulullah SAW lalu menyusun strategi. Beliau menempatkan 50 pasukan pemanah di atas Gunung uhud untuk melakukan serangan apabila pasukan berkuda kafir Quraisy berada di atas gunung dan diminta agar tidak meninggalkan tempat tersebut, apapun yang terjadi.

Hepi Andi Bastoni dalam buku Mengubah Kekalahan Menjadi Kemenangan menjelaskan, tujuan penempatan pasukan pemanah tersebut dijelaskan oleh Rasulullah SAW kepada para pemanah itu. Beliau berkata kepada pemimpin mereka, "Seranglah musuhmu yang menyerang kita dengan panah pasukan berkuda. Jangan sampai kita diserang dari belakang! Tetaplah kamu berada di tempatmu, baik ketika kita menang maupun ketika kita kalah, agar musuh tidak menyerang dari arah kalian. Jika kalian melihat kami binasa direnggut musuh, janganlah meninggalkan tempat ini sehingga aku mengirimkan utusan kepada kalian."

ADVERTISEMENT

Mulanya pasukan kafir Quraisy yang dipimpin Abu Sufyan bin Harb mengalami kekalahan dan pasukan muslim unggul di pertempuran awal tersebut. Namun, saat pasukan pemanah di atas bukit melihat harta rampasan perang, maka kondisinya pun langsung berbalik. Kala itu, beberapa prajurit berteriak,

"Harta rampasan. Kita sudah menang! Apalagi yang kita tunggu?"

Akibat kelalaian itu, akhirnya membuat pasukan pemanah lainnya ikut turun dan mengambil harta rampasan perang. Komandan pasukan pemanah Abdullah bin Jubair sudah mengingatkan prajuritnya akan pesan Rasulullah SAW kepada mereka.

Mereka pun tak mendengarkan perintah sang komandan, dan tetap pergi mengambil harta rampasan. Kondisi itu akhirnya dimanfaatkan pasukan Quraisy yang awalnya sempat mundur, dengan kembali lagi karena sudah aman dari ancaman pemanah.

Mengutip buku Islam at War tulisan George F Nafziger, korban dalam perang Uhud tercatat menjadi yang terbanyak selama Rasulullah SAW masih hidup yakni 72 orang.

Akan tetapi menurut buku Sirah Nabawiyah oleh Ibnu Hisyam yang diterjemahkan Fadhli Bahri, Ibnu Ishaq mengatakan bahwa para sahabat Nabi SAW yang terbunuh di Perang Uhud sekitar 60 orang.

Adapun salah satu yang gugur adalah Hamzah Abdul Muthalib. Beliau adalah sahabat sekaligus paman Nabi SAW juga ikut gugur dalam perang ini.

Hamzah dibunuh oleh seorang budak bernama Wahsyi. Wahsyi mengintai Hamzah kemudian menombak hingga terkena perut.

Wallahu a'lam.

Baca selengkapnya di sini




(mjy/mjy)


Hide Ads