Bocah di Gaza Rayakan Idul Fitri dengan Ketakutan Sembari Mencari Air

Bocah di Gaza Rayakan Idul Fitri dengan Ketakutan Sembari Mencari Air

Tim detikcom - detikSumut
Senin, 31 Mar 2025 18:32 WIB
Palestinians walk past debris of buildings destroyed during the Israel-Hamas war, in Gaza City on March 28, 2025. Palestinian sources close to Hamas told AFP that talks were underway between the militant group and mediators from Egypt and Qatar on March 27, to revive a ceasefire and hostage release deal for Gaza. (Photo by Omar AL-QATTAA / AFP)
Foto: AFP/OMAR AL-QATTAA
Medan -

Hari besar keagamaan identik dengan suka cita. Anak-anak menjadi salah satu kaum yang paling menantikan hari raya. Pasalnya mereka akan meendapatkan perlakuan yang istimewa. Mendapatakan jajanan, diajak bermain dan merasakan berbagai kebahagiaan lainnya.

Namun berbeda dengan anak-anak yang tinggal di daerah yang terjajah seperti Gaza. Anak-anak merayakan Idul fitri dengan rasa ketakutan. Wajar, karena saat mereka ingin merayakan kemenangan iman di hari raya lebaran mereka justru menghadapi terror serangan senjata api.

Seorang anak di Gaza utara, Wissam Nassar, mengatakan taman hiburan lokal yang pernah dia dan anak-anak lain mainkan selama liburan kini hancur akibat serangan Israel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tidak dapat menemukan satu pun wahana untuk bermain," kata Nassar.

Nassar mengatakan dirinya dan anak-anak lain menghabiskan hari raya dengan mencari air, yang semakin langka di Gaza. Dia juga mengaku takut bermain di pantai karena Israel akan menembaki mereka.

ADVERTISEMENT

"Kami menghabiskan Idul Fitri dengan mencari air atau paket makanan atau mengumpulkan kayu untuk api. Kami terlalu takut untuk mendekati pantai, kalau-kalau Israel menembaki kami," katanya.
Itulah kisah yang dilansir detik.com dari Al-Jazeera, Senin (31/3/2025).

Hari raya Idul Fitri biasanya menjadi momen penuh keceriaan untuk umat Islam, terutama bagi anak-anak. Namun, kondisi berbeda dialami anak-anak di Gaza, Palestina, yang sedang dilanda perang.

Seorang anak pengungsi dari Beit Hanoon, Hussein Alkafarna, mengatakan tak ada kegembiraan bagi dirinya dan teman-temannya saat Idul Fitri kali ini. Dia mengatakan tak ada pakaian baru dan harus hidup dalam ketakutan terhadap serangan Israel.

"Kami tidak merasakan kegembiraan apa pun di hari raya Idul Fitri ini. Kami tidak bisa mendapatkan pakaian baru, apalagi ketakutan yang terus-menerus kami alami," ujarnya.

Israel meluncurkan serangan besar-besaran ke Gaza sejak 7 Oktober 2023. Serangan itu diklaim Israel untuk membalas serangan Hamas ke wilayah mereka yang menewaskan 1.200 orang.

Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 50 ribu warga Gaza. Ratusan ribu orang terluka dan jutaan orang telah mengungsi akibat perang.

Gencatan senjata sempat membuat situasi Gaza tenang sejak Januari 2025. Namun, Israel kembali melanjutkan serangan pada 18 Maret setelah masa gencatan senjata dengan Hamas berakhir dan menyebabkan 900 orang tewas di Gaza.

Terbaru, Hamas disebut telah menerima proposal gencatan senjata yang ditawarkan oleh mediator. Namun, Israel malah mengajukan proposal lain.

Artikel ini dilansir dari detiknews dengan judul "Duka Anak-anak Gaza Korban Perang: Tak Ada Kegembiraan Idul Fitri bagi Kami"




(bpa/bpa)


Hide Ads