Kepala PCO soal Teror Kepala Babi 'Dimasak Saja', PDIP: Arogan, Tidak Pantas

Kepala PCO soal Teror Kepala Babi 'Dimasak Saja', PDIP: Arogan, Tidak Pantas

Dwi Rahmawati - detikSumut
Selasa, 25 Mar 2025 11:30 WIB
Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira (Dwi R/detikcom)
Elite PDIP Andreas Hugo Pareira (Dwi R/detikcom)
Jakarta -

Kepala Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Hasbi menyebut kepala babi yang dikirimkan ke kantor media Tempo baiknya dimasak saja. Wakil Ketua Komisi XIII DPR Andreas Hugo Pareira mengkritik cara Hasan Hasbi merespons teror ke media Tempo dan menyebut sikap tersebut arogan.

"Respons Jubir Istana yang menyuruh agar kepala babi tersebut dimasak adalah arogan yang berbau penghinaan terhadap media," ujarnya dikutip detikNews, Selasa (25/3/2025).

Elite PDIP itu menilai Hasan Hasbi menyampaikan pernyataan ke publik merepresentasikan sikap Istana. Namun, ucapannya justru dianggap Andreas tak pantas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak pantas seorang Jubir yang merepresentasikan suara Istana berkata demikian," lanjut dia.

Andreas mengatakan pemerintah mestinya menjamin keamanan bagi warganya dalam bekerja. Pernyataan Hasbi itu, menurutnya justru nirempati dan tak menghargai hak asasi manusia (HAM).

ADVERTISEMENT

"Konstitusi kita mengatur negara menjamin hak atas pekerjaan yang layak bagi setiap warganya. Layak di sini artinya termasuk dari sisi kenyamanan dan keamanan. Dan jaminan atas pekerjaan merupakan hak asasi manusia. Tindakan ini bisa disebut sebagai bentuk teror yang bertujuan untuk membungkam media massa," katanya.

Pimpinan Komisi XIII DPR RI ini mengecam sikap Hasan Nasbi. Ia menyarankan semestinya Istana tak menangani teror kepada jurnalis dengan candaan.

"Pemerintah seharusnya mengambil sikap serius terhadap upaya intimidasi terhadap pers, bukan justru meremehkan insiden ini. Pernyataan yang dianggap bercanda atau meremehkan dapat menurunkan kepercayaan publik terhadap komitmen Pemerintah dalam melindungi kebebasan pers," ujar dia.

Ia menilai pernyataan Hasan Nasbi mencoreng citra pemerintah menyikapi perlindungan bagi jurnalis. Andreas meminta Hasan Nasbi meminta maaf secara terbuka.

"Pernyataan seorang pejabat yang meremehkan ancaman terhadap media dapat mencoreng citra Pemerintah. Apa yang disampaikan Hasan Nasbi mencerminkan sikap yang miskin etika dan tidak pantas diucapkan oleh pejabat negara," ujar Andreas.

"Pernyataan yang bersangkutan membuat publik mempertanyakan komitmen Pemerintah dalam menjamin keamanan dan kebebasan berekspresi. Dan saya rasa sebaiknya Hasan Nasbi meminta maaf atas pernyataannya yang tak hanya meremehkan kinerja jurnalis, tapi juga tak sensitif HAM," tambahnya.

Andreas pun menegaskan penting agar pihak berwajib mengusut tuntas kasus teror terhadap Tempo. Ia ingin ada bukti nyata dari pemerintah untuk melindungi setiap pekerja di Indonesia.

"Tanpa respons yang tegas, masyarakat bisa semakin skeptis terhadap komitmen Pemerintah dalam menegakkan hukum dan melindungi jurnalis," ujar Andreas.

"Respons dan ketegasan dari Negara juga penting. Karena jika aparat dan Pemerintah mengabaikannya, publik justru akan bertanya-tanya ada isu apa di balik teror kepada media ini," imbuhnya.

Penjelasan Hasbi Baca Halaman Berikutnya...

Penjelasan Hasan Nasbi

Hasan Nasbi menjelaskan maksud pernyataannya terkait teror kepala babi ke Kantor Tempo untuk 'dimasak saja'. Hasan mengatakan ucapannya itu justru merepresentasikan sikap jurnalis Tempo Francisca Christy Rosana alias Cica yang menentang teror itu dengan santai.

Untuk diketahui, teror kepala babi itu memang ditujukan kepada Francisca Christy Rosana alias Cica yang merupakan host siniar Bocor Alus Politik. Hasan Nasbi sepakat dengan respons Francisca menyikapi teror itu.

"Padahal kan saya mengutip dari X-nya Francisca, wartawati yang dikirimi kepala babi itu. Saya tuh sebenernya jarang sepakat sama Tempo lho, ya tapi saya setuju dengan cara Francisca merespons itu. Saya justru setuju dengan cara dia merespons kiriman kepala babi itu, itu kan cara yang sudah tua, cara-cara sudah lama, dan dengan dia merespons gitu buat saya respons yang bagus," kata Hasan kepada wartawan, Sabtu (22/3).

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Rekomendasi Komnas HAM soal Teror Terhadap Kantor Tempo"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)


Hide Ads