Apa Keistimewaan 10 Hari Terakhir Ramadan? Ini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Apa Keistimewaan 10 Hari Terakhir Ramadan? Ini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Aisyah Luthfi - detikSumut
Sabtu, 22 Mar 2025 09:00 WIB
Ustaz Adi Hidayat
Foto: Youtube Ustaz Adi Hidayat
Medan -

Hari ini, 22 Maret 2025 merupakan 10 hari terakhir di Ramadan 1446 H, yang juga salah satu malam ganjil di penghujung Ramadan. Kini umat Islam berada di fase puncak ibadah di bulan suci ini. Momen ini sangat istimewa karena di dalamnya terdapat peluang besar untuk meraih pahala berlipat ganda dan mendapatkan malam Lailatul Qadar.

Ustaz Adi Hidayat, melalui kanal YouTube Adi Hidayat Official, menjelaskan mengapa 10 hari terakhir Ramadan memiliki keistimewaan luar biasa. Beliau mengutip hadist riwayat Imam Al-Bukhori yang sanadnya tersambung langsung kepada Sayyidah Aisyah RA.,

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: - كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - إِذَا دَخَلَ اَلْعَشْرُ -أَيْ: اَلْعَشْرُ اَلْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ- شَدَّ مِئْزَرَهُ, وَأَحْيَا لَيْلَهُ, وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ - مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir, beliau mengencangkan sarungnya, menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah." (HR. Bukhari no. 2024 dan Muslim no. 1174).

Hadis ini menggambarkan bagaimana Rasulullah SAW memperbanyak ibadah di penghujung Ramadan. Para ulama kemudian menafsirkan tiga kebiasaan beliau yang disebutkan dalam hadis tersebut sebagai berikut:

ADVERTISEMENT

1. Makna "Mengencangkan Sarungnya"

Ungkapan "mengencangkan sarung" dalam bahasa Arab memiliki dua makna:

Menjauhkan diri dari hubungan suami istri untuk lebih fokus dalam ibadah.
Meningkatkan intensitas ibadah lebih dari biasanya.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa Rasulullah SAW meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadahnya untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT di 10 hari terakhir Ramadan.

2. Makna "Menghidupkan Malamnya"

"Menghidupkan malam" berarti memperbanyak ibadah sepanjang malam. Bentuk ibadah yang dapat dilakukan meliputi: Salat malam (Tahajud), Membaca Al-Qur'an, Berzikir dan berdoa

3. Makna "Membangunkan Keluarganya"

Rasulullah SAW tidak hanya beribadah sendiri, tetapi juga membangunkan keluarganya agar ikut serta dalam ibadah. Ini menunjukkan bahwa beliau ingin keluarganya turut meraih keutamaan 10 hari terakhir Ramadan.

Keistimewaan 10 Hari Terakhir Ramadan

Kebiasaan Rasulullah SAW ini menegaskan bahwa 10 malam terakhir Ramadan adalah waktu yang sangat istimewa. Salah satu keutamaannya adalah kesempatan besar untuk mendapatkan Malam Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Dalam Al-Qur'an disebutkan:

"Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan." (QS. Al-Qadr: 3)

Ini berarti bahwa satu amal ibadah yang dilakukan pada malam Lailatul Qadar setara dengan beribadah selama lebih dari 84 tahun. Oleh karena itu, meningkatkan ibadah di 10 hari terakhir Ramadan menjadi peluang besar bagi umat Islam untuk meraih keberkahan dan membebaskan diri dari siksa neraka.




(nkm/nkm)


Hide Ads