.webp)
Tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) belum memiliki SPBU reguler di rest area. Pertamina akan menyediakan dua SPBU modular di KM 37A dan KM 37B untuk melayani pemudik lebaran Idul Fitri 1446 H/2025 M.
Ruas tol Sibanceh akan dapat dilalui semua jalur setelah seksi 1 Padang Tiji-Seulimeum dibuka fungsional mulai 20 Maret mendatang. Ruas tol tersebut menghubungkan Kabupaten Aceh Besar dan Pidie.
"Dua SPBU modular ditempatkan di jalur tol di mana tidak ada SPBU reguler. Tol tersebut merupakan jalur utama mudik dan wisata," kata Sales Branch Manajer (SBM) Wilayah 1 Banda Aceh Pertamina Patra Niaga, Muhammad Yoga Prabowo kepada wartawan, Rabu (19/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, SPBU modular tersebut akan menyediakan BBM jenis Pertamax serta layanan kemasan Dek. Di rest area juga disiagakan dua mobil tangki Pertamina untuk mengantisipasi tingginya permintaan bahan bakar.
Selain di ruas tol, mobil tangki juga disiagakan di SPBU di Aceh Tengah, Aceh Tamiang dan Pidie. Yoga menyebutkan, tiga lokasi tersebut merupakan jalur wisata sehingga diperkirakan konsumsi BBM akan tinggi.
"5 kantong BBM sebagai antisipasi pasokan SPBU apabila terjadi kenaikan permintaan BBM utamanya jalur wisata dan jalur utama mudik," jelasnya.
Yoga menjelaskan, layanan lain selama Satgas RAFI-2025 yaitu 20 SPBU siaga di jalur wisata dan mudik, 1 SPBU motoris untuk menjangkau wilayah yang tidak terjangkau SPBU reguler. Pertamina juga menyediakan satu posko kesehatan di Pidie.
Dia menyebutkan, Pertamina memproyeksikan kenaikan konsumsi Gasoline meningkat sekitar 9,5% dibandingkan hari biasa, serta Gasoil turun 6,7 persen dibandingkan normal. Sementara konsumsi BBM industri meningkat 16 persen dibandingkan hari-hari biasa.
"Pertalite, Pertamax, dan Turbo mengalami kenaikan mencerminkan peningkatan perjalanan kendaraan pribadi saat masa mudik lebaran. Solar atau Bio mengalami penurunan dikarenakan turunnya aktivitas logistik selama Ramadan dan Idul Fitri," ujar Yoga.
Area Manager Comm, Rel, CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, menyebutkan, lokasi yang menjadi perhatian utama selama Satgas RAFI di antaranya daerah rawan bencana seperti longsor di Gayo Lues terutama saat musim hujan. Selain itu juga daerah waspada suplai yakni Simeulue.
"Kita memprediksikan puncak arus mudik terjadi antara 27-29 Maret 2025. Sedangkan puncak arus balik kita prediksikan terjadi pada 5-7 April 2025," jelas Satria.
(agse/mjy)
