BMKG Keluarkan Peringatan Dini Banjir Rob di Kepri, Ini Daerah Terdampak

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Banjir Rob di Kepri, Ini Daerah Terdampak

Alamudin Hamapu - detikSumut
Sabtu, 15 Mar 2025 17:20 WIB
Ilustrasi wilayah pesisir di Kota Batam.
Foto: Ilustrasi wilayah pesisir di Kota Batam. (Alamudin/detikSumut)
Batam -

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi banjir pesisir atau Rob di sejumlah wilayah pesisir Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Banjir Rob diperkirakan terjadi pada 14-29 Maret 2025.

Prakirawan BMKG Hang Nadim Batam, Fitri Annisa dalam keterangannya menyebut banjir rob diperkirakan terjadi di pesisir Batam, Karimun, Lingga, dan Bintan.

"Masyarakat yang tinggal di pesisir Kota Batam, Karimun, Lingga, dan Bintan diimbau waspada adanya fenomena banjir pesisir yang diprediksikan berpotensi terjadi pada tanggal 14-29 Maret November 2025," kata Fitri, dalam Keterangannya pada Sabtu (15/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fitri mengatakan banjir rob yang diperkirakan melanda sejumlah pesisir kepulauan Riau itu disebabkan adanya fase Perigee dan Bulan Baru. Hal itu berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum dan dapat menimbulkan banjir pesisir (rob).

"Akibat adanya fenomena Bulan Purnama atau fase Perigee dan Bulan Baru sehingga berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum ," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Fitri menerangkan untuk Kota Batam, daerah yang terdampak adalah Pesisir Kecamatan Batu Aji, Batu Ampar, Sekupang, Nongsa dan Sekitarnya. Untuk Kabupaten Lingga daerah yang diprediksi terdampak ialah Pesisir Kecamatan Singkep Barat, Singkep Pesisir, Senayang dan Sekitarnya.

"Kabupaten Karimun wilayah yang diperkirakan terdampak ialah Pesisir Kecamatan Kundur Barat, Karimun, Meral dan Sekitarnya. Untuk Kabupaten Bintan, Pesisir Kecamatan Bintan Utara, Teluk Sebong, Bintan Timur dan Sekitarnya," ujarnya.

BMKG menyebut banjir rob yang diprediksi terjadi di sejumlah pesisir Kepri itu disebut dapat mengganggu aktivitas masyarakat. Masyarakat yang beraktivitas di wilayah pesisir diharapkan tetap berhati-hati.

"Hal ini dapat berdampak pada terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas masyarakat, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan," ujarnya.




(afb/afb)


Hide Ads