Kultum: Manfaat Salat Tarawih Berjamaah Bagi Kesehatan

#RamadanJadiMudah by BSI

Kultum: Manfaat Salat Tarawih Berjamaah Bagi Kesehatan

Nizar Aldi - detikSumut
Minggu, 09 Mar 2025 17:45 WIB
Kabid HLNKI MUI Sumut, KH Akhyar Nasution. (Foto: Nizar Aldi/detikSumut).
Foto: Kabid HLNKI MUI Sumut, KH Akhyar Nasution. (Nizar Aldi/detikSumut)
Medan -

Salat sunah Tarawih berjamaah menjadi salah satu tanda jika umat Islam melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan. Selain mendapat pahala, ternyata salat Tarawih berjamaah juga bermanfaat bagi kesehatan.

Kabid HLNKI MUI Sumut, KH Akhyar Nasution, menceritakan jika Rektor Universitas Al-Azhar Kairo yang juga ulama di masa lalu Ali Ahmad Al-Jurjawi pernah mengundang dokter spesialis penyakit dalam berkebangsaan Jerman Sir Thomas untuk berbuka puasa. Namun dokter tersebut agak kecewa karena makanan yang disuguhkan sedikit.

"Namun, ketika azan Magrib berkumandang, Sir Thomas agak kecewa melihat makanan yang disuguhkan sedikit sekali, hal ini dipahami oleh Syekh Ali dengan mengatakan 'insyaallah kita akan makan yang sebenarnya setelah salat Magrib'," kata KH Akhyar Nasution dalam program Kultum Ramadan detikSumut, Minggu (9/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah selesai salat Magrib, banyak makanan yang disuguhkan dan membuat Sir Thomas takut karena banyaknya makanan. Sebab, kebanyakan makan dapat membawa penyakit hingga membuat umur pendek.

[Gambas:Instagram]

ADVERTISEMENT

"Alangkah banyaknya Sir Thomas sampai takut melihat banyaknya makanan dan berkesimpulan mereka akan mengalami penyakit karena terlalu banyak makan dan akan menjadi pendek umur," ucapnya.

Namun Sir Thomas melihat orang di lokasi banyak yang berumur panjang dan dalam kondisi sehat. Dia kemudian bertanya kepada Ali Ahmad Al-Jurjawi apa yang mereka lakukan setelah makan tersebut.

"Sir Thomas bertanya kepada Syekh ali, apa yang kalian lakukan setelah ini. Syekh menjawab kami akan melakukan salat yang begitu panjang," ujarnya.

Sir Thomas kemudian bertanya apakah dia bisa melihat salat Tarawih berjamaah tersebut. Al-Jurjawi sempat menolak karena salatnya panjang, namun Si Thomas tetap minta ikut melihat dan disiapkan cemilan hingga minuman.

"Lalu ketika dia melihat salat Tarawih yang begitu panjang, dan tidak terlalu cepat dan tidak lambat, dia berkesimpulan sesungguhnya makna dari pada memperbanyak salat sunah dan Tarawih jamaah di bulan Ramadhan adalah menghilangkan rasa sebak dalam perut, sehingga pada saat makanan yang sudah masuk mendapatkan gerakan-gerakan kecil, yaitu gerakan salat berjamaah dengan iming-iming Allah siapa yang melakukannya karena keimanan dan mengharapkan balasan dari Allah, maka Allah akan mengampunkan dosanya yang telah lalu," ungkapnya.

Sehingga Akhyar Nasution menuturkan jika salat sunah Tarawih berjamaah memiliki makna menghilangkan rasa sebak atau begah di dalam perut di luar ibadah kepada Allah SWT. Gerakan salat merupakan olahraga orang yang bertakwa.

"Inilah sebenarnya makna terbesar dari salat sunah dan salat Tarawih berjamaah intinya adalah menghilangkan rasa sebak dalam perut, sehingga orang-orang yang berpuasa kembali menjadi sehat karena telah melakukan gerakan salat yang merupakan olahraga orang yang bertakwa," tutupnya.




(mjy/mjy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads