Menag Minta Guru Agama Tak Ajarkan Kebencian: Toleransi Harus Diikat Cinta

Menag Minta Guru Agama Tak Ajarkan Kebencian: Toleransi Harus Diikat Cinta

Anisa Rizki Febriani - detikSumut
Minggu, 09 Mar 2025 02:00 WIB
Menag Nasaruddin Umar dalam acara konferensi pers Asta Protas di Jakarta Pusat, Kamis (6/3/2025)
Menteri Agama Nasaruddin Umar (Foto: Humas Kemenag RI)
Medan -

Kementerian Agama akan meluncurkan Kurikulum Cinta yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan antar umat beragama. Dalam Kurikulum Cinta guru agama diminta tak boleh mengajarkan kebencian.

"Upaya untuk meningkatkan kegunaan (Kurikulum Cinta) ini adalah meningkatkan kualitas hubungan antar sesama umat beragama. Jadi tidak boleh lagi ada guru agama Islam, Kristen, Protestan, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu mengajarkan penekanannya pada perbedaan antar satu agama dengan agama yang lain," ujar Menteri Agama Nasaruddin Umar dikutip detikHikmah.

Menurut Nasaruddin tak baik ketika guru agama mengajarkan kebencian hingga menjelekkan agama lain kepada muridnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apalagi mengajarkan kebencian, apalagi menajiskan agama tertentu. No, ini bahaya kalau anak-anak kecil didoktrin perbedaan menonjol, apalagi kebencian menonjol. Apa jadinya kalau mereka bisa menjadi dewasa?" katanya menguraikan.

Imam Besar Masjid Istiqlal ini menambahkan pengajaran yang fokus terhadap pada perbedaan agama lain dapat berdampak buruk bagi seorang anak ketika dewasa kelak. Ia menilai, toleransi tak hanya sekadar tak mengganggu agama lain, tetapi juga adanya ikatan cinta di dalam kehidupan beragama.

ADVERTISEMENT

"Toleransi (itu) tidak cukup hanya tidak saling mengusik, tidak saling mengganggu, tapi kita harus diikat oleh ikatan cinta," ungkapnya.

Nasaruddin juga menuturkan bahwa keberhasilan Kementerian Agama bisa dilihat dari seberapa jauh umat beragama menyatu dengan ajarannya.

"Saya sering mengatakan keberhasilan Kementerian Agama (adalah) seberapa jauh umat beragama ini menyatu dengan ajaran agama. Semakin berjarak antara umat dengan ajaran agama, semakin gagal Kementerian Agama. Apa kata agamanya dan apa kata umatnya berseberangan itu gagal," pungkasnya.




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads