Kerusakan teknis pesawat membuat penerbangan rute Sydney ke Pakistan mengalami kekacauan. Para penumpang terlantar dua hari di Bangkok.
Dilansir detikTravel dari thaiger, pihak maskapai membiarkan penumpang 6 jam tanpa konfirmasi apapun terkait jadwal penerbangan mereka di Bandara Internasional Suvarnabhumi di Bangkok pada tanggal 1 Maret. Mereka berharap ada jadwal penerbangan alternatif untuk mengantar mereka pulang ke Pakistan.
Namun itu semua hanya menjadi harapan kosong. Pihak maskapai tiba-tiba membatalkan penerbangan yang membuat penumpang menjadi kacau dan stres.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ARY News melaporkan bahwa pihak maskapai berusaha memperbaiki keadaan dengan membawa penumpang ke hotel yang jaraknya satu setengah jam dari bandara. Sayangnya, fasilitas hotel yang kurang ideal malah menambah penderitaan para turis yang tak tentu arah.
Belum cukup sampai di situ, maskapai kembali melakukan kecerobohan hingga menyebabkan banyak penumpang ketinggalan penerbangan lanjutan yang penting, sehingga rencana perjalanan para turis menjadi kacau balau. Kondisi itu membuat warga Pakistan yang terlantar ini memohon bantuan kepada pihak berwenang Pakistan.
Drama di Bangkok belum juga berakhir, penumpang masih terlantar dan frustrasi. Namun tidak jelas berapa orang penumpang Pakistan yang ditelantarkan maskapai ini. Juga belum ada pernyataan maskapai terhadap kondisi ini.
Beberapa bulan terakhir, Thai Airways menjadi sorotan. Sebuah penerbangan rute Bangkok ke Singapura terpaksa kembali karena jendela kokpit retak, yang mendorong pergantian pesawat.
Sementara penerbangan Thai Airways lainnya, TG408, dalam perjalanan dari Singapura ke Bandara Suvarnabhumi, mengeluarkan sinyal darurat saat terbang di atas Teluk Thailand pada tanggal 18 Februari. Namun, pesawat mendarat dengan selamat di Bandara Suvarnabhumi setelah peringatan darurat dipicu karena situasi medis di dalam pesawat.
Baca selengkapnya di sini
(mjy/mjy)