Anggota Brigade Marinir ke-155 Armada Pasifik Rusia tak sadar kepalanya telah terkena tembakan. Momen itu terjadi kala ia tengah bertempur melawan pasukan Ukraina.
Dikutip detikHealth, saat itu helm tentara tersebut terlepas dari kepalanya, tetapi ia mengira peluru itu memantul darinya.
Ia mengalami hematoma di atas mata kanannya yang akhirnya menyebabkan matanya tertutup rapat. Meski begitu, ia tetap melanjutkan pekerjaannya lantaran mengira pembengkakan itu akan sembuh dengan sendirinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Hujan Es Landa Afghanistan, 21 Orang Tewas |
Setelah mengalami cedera lain yang berhubungan dengan pecahan peluru, pria itu berakhir di rumah sakit dan mengetahui bahwa peluru yang telah menjatuhkan helmnya sebenarnya telah menembus tengkoraknya dan bersarang di otaknya.
Tidak jelas bagaimana dia maupun prajurit lainnya tidak menyadari adanya luka tembak. Pria itu diduga terus bertempur selama seminggu tanpa komplikasi apa pun selain kelopak matanya yang meradang.
Setelah melakukan pemeriksaan sinar-X untuk mencari serpihan peluru, dokter Rusia menemukan peluru senapan besar yang tertancap di otak prajurit tersebut.
Mereka menganggap kasusnya sebagai mukjizat yang langka, dan kini pria itu dipuji atas ketangguhannya. Beberapa bahkan meminta militer Rusia untuk menghormatinya dengan medali.
(astj/astj)