Kultum: Makna Puasa, Tak Hanya Sekedar Tahan Lapar dan Dahaga

#RamadanJadiMudah by BSI

Kultum: Makna Puasa, Tak Hanya Sekedar Tahan Lapar dan Dahaga

Kartika Sari - detikSumut
Selasa, 04 Mar 2025 17:45 WIB
Pimpinan Pengurus Wilayah Al-Washliyah Sumut Dedi Iskandar Batubara (Kartika Sari/detikcom)
Foto: Pimpinan Pengurus Wilayah Al-Washliyah Sumut Dedi Iskandar Batubara (Kartika Sari/detikcom)
Medan -

Berpuasa di Bulan Ramadan hukumnya wajib bagi umat Islam. Pada momen ini, umat Islam menahan lapar dan dahaga hingga waktu berbuka saat Maghrib tiba.

Nah, tapi berpuasa tidak hanya untuk menahan lapar dan dahaga saja, namun juga harus menahan hawa nafsu yang dapat membatalkan puasa.

"Begitu banyak orang berpuasa tapi tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali hanya lapar dan dahaga saja. Berpuasa ini menahan diri menahan hawa nafsu perlu pengelolaan yang baik dari diri semua orang yang berpuasa, agar praktek dia ketika siang hari menahan lapar dan dahaga itu berbuah hasil," ungkap Pimpinan Pengurus Wilayah Al-Washliyah Sumut Dedi Iskandar Batubara, Selasa (4/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Akan sangat sia sia kalau kemudian kita lewati Ramadan hanya ritual tidak makan dan minum di siang hari tanpa mendapatkan apa-apa selain lapar dan dahaga saja," lanjutnya.

[Gambas:Instagram]

ADVERTISEMENT

Dedi menuturkan bahwa ada beberapa faktor banyak umat Islam yang berpuasa namun tidak mendapat pahala melainkan hanya menahan lapar dan dahaga saja. Ia menyebut nafsu yang tak terkendali sehingga membuat puasa tidak mendapatkan pahalanya.

"Ketidakmampuan mengendalikan diri sebagai orang yang sedang berpuasa. Mengendalikan diri itu maksudnya ada nafsu yang harus dikelola, nafsu hewan yang kemudian di luar Ramadan, itu begitu menawarkan hal menarik, nah di Ramadan ini dikelola agar nafsu itu kemudian bisa kita tata dengan baik," jelasnya.

Lebih lanjut, anggota DPD-RI ini menuturkan orang cenderung mudah marah dan malas saat berpuasa di Bulan Ramadan. Namun, ia menyebut hal ini bukan jadi alasan untuk tidak dapat menjalankan ibadah dengan tenang dan khusyuk.

"Kalaupun kita sedang tidak makan dan minum, kita mesti mampu menahan nafsu amarah kita. Kadang-kadang kan biasanya orang yang lapar cendrrung mudah marah, ketika orang berpuasa juga biasanya ada rasa sifat malas karena tidak ada asupan apapun lewat tenggorokan, justru puasa tidak boleh membuat kita semakin malas meskipun tidak mengonsumsi makanan dan minuman," ujar Dedi.

Dedi mengatakan bahwa berpuasa dengan mampu menahan haus-dahaga dan hawa nafsu akan meningkatkan kualitas ibadah dan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Membaca Al-Qur'an Menunggu Waktu Berbuka. Baca Halaman Berikutnya...

Ada banyak cara untuk dapat meningkatkan kualitas berpuasa. Dedi menyebutkan bahwa beraktivitas dengan hal positif akan menambah kualitas berpuasa di bulan Ramadan.

"Praktek yang kemudian diajarkan agama ini kepada kita semua untuk tidak menjadikan puasa sebagai sarana menahan lapar dan dahaga. Itu mesti dimaknai dengan peningkatan kualitas ibadah dan kedekatan kita kepada Allah SWT," kata Dedi.

"Jangan lewatkan waktu siang hanya untuk menahan lapar dan dahaga tapi isi dengan membaca Al-Quran, bersedekah, beraktivitas, bekerja, dan jangan lewatkan malam juga karena ini tempat pengaduan terbaik ketika Allah berikan ruang terbuka kepada hambanya meminta segala sesuatu," pungkasnya.



Simak Video "Bagaimana Hukumnya Puasa Tapi Keluar Darah Istihadhah?"
[Gambas:Video 20detik]


Hide Ads