Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Seorang pria yang merupakan pegawai warung nasi bebek berinisial AP (21) ditemukan gantung diri. AP ditemukan tewas gantung diri di menara masjid di Karangpilang, Surabaya, Jawa Timur.
Takmir masjid yang awalnya menemukan tubuh korban. Saat itu dia hendak membersihkan TOA masjid menjelang Ramadan. Korban ditemukan tergantung di atas menara setinggi 35 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teman kerja korban, Sarmiati, mengungkap jika korban terakhir kali pamit pada 21 Januari 2025. Saat itu korban mengaku hendak salat, namun tidak kunjung kembali.
"Sempat pamitan salat Isya 21 Januari 2025, hilang dan dilaporkan ke polsek," kata Sarmiati, Minggu (16/2/2025), melansir detikJatim.
Korban adalah pria berinisial AP (21) asal Lubuk Linggau, Sumatera Selatan.
"Dia (korban) karyawan di depot bebek sederhana, tanggal 21 (Januari 2025) jam 23.00 WIB, pamit ke masjid. Sudah dicari, laporan ke polisi. Mau ke masjid salat malam jam 23.00 WIB malam," ujarnya.
Sarmiati menyebut jika dia dan temannya sudah berusaha mencari korban. Namun tidak ditemukan.
"Kan gantian, sudah dicari. Kata teman ada yang pernah ketemu di Indomaret jarak beberapa hari," imbuhnya.
Saat pergi itu, korban meninggalkan HP-nya di tempat kerja. AP disebut sudah bekerja padanya selama 3 tahun.
Dia menegaskan AP pernah cerita kepadanya tentang memiliki utang pada orang lain di luar tempat kerjanya. Namun, ia tak menduga AP bakal melakukan aksi nekatnya itu.
"Ikut saya (bekerja) di Kebraon II, (setelah mencari dan tak ketemu) lalu lapor ke Polsek Karangpilang, HP nya ditinggal. Sudah tiga tahun lebih (ikut bekerja), dia bagian masak dan ke pasar. Kayaknya ada masalah utang. Dia utang ke teman-temannya, dia sendiri ngomong," tandas Sarmiati.
(afb/afb)