Komplotan Pencuri Avtur untuk Pasokan Kualanamu Curi 30 KL Sekali Beraksi

Komplotan Pencuri Avtur untuk Pasokan Kualanamu Curi 30 KL Sekali Beraksi

Finta Rahyuni - detikSumut
Kamis, 13 Feb 2025 19:00 WIB
Gudang penyimpanan avtur yang dicuri para pelaku. (Foto: Dok. Lantamal I).
Gudang penyimpanan avtur yang dicuri para pelaku. (Foto: Dok. Lantamal I).
Deli Serdang -

Komplotan pencuri minyak avtur untuk pasokan Bandara Kualanamu di Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang sudah beraksi sejak tahun 2022. Sekali beraksi, para pelaku mencuri sebanyak 30 kiloliter (KL)

"Menurut keterangan dari pelaku, sekali beraksi dapat mengambil sekitar 30 KL BBM jenis avtur," kata Kadispen Lantamal I Letkol Laut Nelson Sagala, Kamis (13/2/2025).

Nelson menyebut penanganan kasus itu telah diserahkan kepada Polresta Deli Serdang, kemarin. "Betul, kemarin sore sudah diserahkan ke Polresta Deli Serdang," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nelson mengatakan pengungkapan itu dilakukan pada Selasa (11/2). Awalnya, pihaknya menerima informasi soal adanya pencurian minyak melalui pipa laut Pertamina saat kapal tanker Pertamina tiba.

Lalu, pada Selasa (11/2) sekira pukul 05.00 WIB, petugas mendapatkan informasi adanya gubuk berisi tangki-tangki plastik bermuatan minyak di Pantai Dewi Indah tersebut. Lalu, sekira pukul 12.00 WIB, Posal Pantai Labu dan Patkamla Karang Gading menggerebek lokasi tersebut dan menemukan tangki-tangki berisi avtur.

ADVERTISEMENT

Dalam kasus ini, Lantamal I menangkap tiga orang pelaku. Ketiganya, yakni Rafar alias Tofa (47), Irwansyah alias Dede (31) dan Hairi (43). Nelson belum memerinci peran dari ketiga pelaku ini. Sementara satu orang lagi bernama Jack (50) masih dalam pencarian.

Selain mengamankan ketiganya, petugas juga mengamankan barang bukti, seperti 29 tangki yang masing-masing berisi satu ton avtur, dua drum plastik yang masing-masing berisi sekitar 220 liter avtur, dan selang minyak.

"Para pelaku melakukan tapping pipa di bibir Pantai Dewi Indah dengan cara melobangi pipa saat kosong dengan bor, lalu disambungkan ke pipa besi dan selang sampai ke gudang penampungan," kata Nelson.

Nelson menyebut para pelaku beraksi saat tanker Pertamina tiba. Lalu, mereka membuka keran pipa di dalam gudang untuk mengalirkan minyak tersebut. Para pelaku diperkirakan sudah melancarkan aksinya selama dua tahun.

"Para pelaku beraksi saat tanker Pertamina tiba di titik lego jangkar dan proses transfer minyak melalui pipa bawah laut. Para pelaku membuka keran yang berada di dalam gudang untuk mengalirkan minyak dari pipa ke tangki plastik yang sudah disiapkan sampai seluruh tangki penuh," ujarnya.




(dhm/dhm)


Hide Ads