Gajah liar di Aceh Timur, Aceh, ditemukan mati usai sepekan diobati akibat menderita sakit di bagian mulut. Satwa dilindungi itu sudah sangat kurus.
Kapolsek Indra Makmu, Polres Aceh Timur, Iptu Muhammad Alfata, mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan adanya gajah liar diperkirakan berusia 6,5 tahun masuk ke pemukiman penduduk di Dusun Emplasemen Desa Julok Rayeuk Selatan pada Jumat (31/1). Masyarakat melaporkan 'po meurah' dalam kondisi sakit.
"Tiba di lokasi, kami lihat gajah tersebut sudah terjatuh diduga kuat sudah tidak sanggup berdiri karena mengalami sakit," kata Alfata kepada wartawan, Sabtu (1/2/2025).
Setelah memastikan gajah sudah mati, tim gabungan mengubur gajah tersebut di areal perkebunan sawit PTPN III Kebun Julok Rayeuk Selatan. Proses penguburan gajah betina itu selesai malam hari.
"Gajah yang mati tersebut awalnya sempat ditemukan oleh warga desa Seunebok Bayu, Kecamatan Indra Makmu saat memasuki perkebunan milik warga. Saat itu tampak gajah tersebut dalam keadaan sakit di bagian mulut," ujarnya.
Sebelumnya, seekor gajah liar diperkirakan berusia 6,5 tahun mengalami sakit di bagian mulut sehingga ditemukan dalam kondisi kurus dan lemas. Tim gabungan turun tangan mengobati gajah betina itu sebelum dilepas kembali.
Keberadaan gajah tersebut awalnya dilaporkan masyarakat di Desa Seunebok Bayu, Kecamatan Indra Makmu, Aceh Timur pada Senin (20/1/2025) sekitar pukul 10.00 WIB. Muspika setempat turun ke Dusun Olindo untuk melakukan pengecekan namun tidak ditemukan lagi satwa dilindungi itu di lokasi.
"Awalnya kita hanya menemukan jejak kaki gajah dan diduga saat itu gajah tersebut sudah menjauh dari lokasi," kata Alfata kepada wartawan, Kamis (23/1).
Sehari berselang, pihak Muspika dan Forum Konservasi Leuser (FKL) kembali turun ke lokasi dan melihat gajah dari kejauhan. Pengobatan satwa dilindungi dilakukan tim medis dan petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh pada Rabu (22/1).
"Setelah diberikan pengobatan oleh medis lalu gajah tersebut disuntik kembali supaya sadar dan selanjutnya gajah tersebut kembali ke habitatnya," ujar Alfata.
(agse/dhm)