Sebanyak 3.500-an rumah yang tersebar di 18 desa dan kelurahan di Kabupaten Pelalawan, Riau terendam banjir. Bahkan, ada 21 sekolah sampai diliburkan.
"Terdampak banjir ada 3.500 rumah. Ini berada di 18 desa dan kelurahan," kata Bupati Pelalawan, Zukri kepada detikSumut, Selasa (28/1/2025).
Selain itu, ada pula 21 sekolah terdampak banjir telah diliburkan pekan lalu. Sekolah diliburkan karena tidak dapat dilakukan aktivitas belajar mengajar imbas sekolah terendam banjir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dampak banjir juga ada 21 sekolah diliburkan," kata Zukri.
Untuk jangka pendek, Pemkab Pelalawan sendiri telah mendistribusikan bantuan sembako hingga cek kesehatan gratis. Termasuk kini tengah mencarikan solusi untuk daerah yang transportasinya terganggu.
"Untuk jangka panjang masukkan kita kepada pemerintah pusat perlu jalan lintas timur dibangun flyover untuk titik rawan banjir. Kedua dibangun waduk baru di Sumatera Barat untuk mengurangi kiriman air," kata Zukri.
Bukan tanpa alasan, banjir di Pelalawan berulang kali terjadi akibat dibukanya pintu waduk PLTA Koto Panjang di Kampar. Pintu waduk dibuka karena debit air naik karena curah hujan tinggi.
Diketahui hujan deras mengguyur wilayah Riau sejak beberapa pekan terakhir. Akibatnya sejumlah lokasi yang merupakan aliran sungai Kampar terendam.
Selain rumah dan sekolah, yang kini menjadi perhatian adalah jalan lintas timur sumatera di Pelalawan. Sebab terjadi kemacetan panjang di jalur tersebut imbas terendam banjir hingga lutut orang dewasa.
(ras/mjy)