Israel kembali melakukan serangan ke Gaza, Palestina, dengan alasan daftar sandera yang akan dibebaskan sebagai salah satu syarat gencatan senjata belum diserahkan Hamas. Akibat serangan itu delapan orang tewas.
Dilansir detikNews dari Al-Jazeera dan AFP, Minggu (19/1/2025), Israel meluncurkan serangan artileri dan serangan udara di Khan Younis selatan dan Nuseirat tengah. Meskipun gencatan senjata Gaza dimulai menurut jadwal mediator pada pukul 08.30 pagi waktu setempat.
"Tentara Israel terus bersiap untuk pertahanan dan serangan dan tidak akan membiarkan keamanan penduduk Negara Israel dirugikan," katanya dalam sebuah pernyataan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gencatan senjata yang direncanakan, disetujui setelah satu tahun mediasi intensif oleh Qatar dan Mesir, adalah langkah pertama dalam proses panjang dan rapuh yang bertujuan untuk mengakhiri perang selama 15 bulan. Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menginstruksikan kepada militernya bahwa gencatan senjata tidak akan dimulai sampai Israel memiliki daftar sandera yang akan dibebaskan.
Di sisi lain, Hamas menyatakan berkomitmen untuk menyediakannya. Namun, Hamas beralasan daftar itu sulit diselesaikan tepat waktu lantaran ada kendala teknis.
Hamas menyatakan bahwa anggotanya berkomunikasi secara fisik melalui utusan. Hal itu disebut membutuhkan waktu untuk menyetujui nama-nama dan lokasi para sandera ketika pesawat militer Israel masih berada di atas mereka.
Menurut rencana, Hamas akan membebaskan tiga tawanan perempuan yang masih hidup sebagai ganti 95 warga Palestina yang ditahan di penjara Israel. Adapun warga Palestina yang ditahan Israel sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Pertukaran akan dimulai setelah pukul 4 sore pada hari pertama gencatan senjata. Pembebasan tawanan akan difasilitasi oleh Palang Merah.
Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan serangan Israel tersebut telah menewaskan sedikitnya delapan orang dan melukai lebih dari 25 orang. Juru bicara badan tersebut Mahmud Bassal mengatakan tiga orang tewas di Gaza utara dan lima orang di Kota Gaza.
Diketahui perang di Gaza telah terjadi sejak 7 Oktober 2023. Israel berdalih serangan ke Gaza untuk menghabisi Hamas yang melakukan serangan ke wilayah mereka.
Serangan Hamas itu menewaskan 1.200 orang di Israel. Selain itu, ada ratusan orang yang ditahan dan menjadi sandera Hamas.
Sementara, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 46 ribu orang di Gaza. Selain itu, ada ratusan ribu orang terluka dan jutaan orang menjadi pengungsi akibat serangan Israel.
Baca selengkapnya di sini
(mjy/mjy)