Hiruk pikuk keramaian Kota Batam tampaknya membawa banyak perubahan. Infrastruktur yang berkembang, turut pula mengubah kehidupan sosial masyarakat di dalamnya. Satu dari sekian banyak perubahan itu dialami oleh Mariani (47).
Ibu rumah tangga tangguh ini membuktikan, bahwa peran perempuan lebih dari sekadar pilar dalam keluarga.
Berawal dari hobi memasak, ia berhasil membangun bisnis keripik olahan laut yang tak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga ramah lingkungan, dengan merek Azzuri Snack. Produk UMKM-nya, seperti keripik gonggong, kulit ikan, dan kerupuk ikan tenggiri, kini telah menembus pasar supermarket dan menjadi buah tangan favorit wisatawan Singapura dan Malaysia yang berkunjung ke Batam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perjalanan Azzuri Snack selama 15 tahun terakhir bukanlah tanpa tantangan. Namun, berkat dukungan inovasi digital dan akses finansial dari Bank Mandiri, usaha Mariani terus berkembang. Program Livin' Merchant dari Bank Mandiri memberikan solusi digital yang mempermudah transaksi dan memperluas akses masyarakat terhadap layanan perbankan, menjadikan UMKM seperti Azzuri Snack lebih bankable.
"Proses transaksi jadi lebih mudah. Dengan Livin' Merchant, hasil penjualan langsung otomatis masuk ke rekening kami," ujar Mariani, saat ditemui pada Jumat (10/1/2025).
Ia menambahkan bahwa aplikasi ini juga memudahkannya melakukan transaksi digital, mulai dari pembayaran melalui QRIS hingga metode non-tunai lainnya, serta mengelola arus kas tanpa pencatatan manual.
"Misalnya, dalam sepekan, kami bisa tahu salah satu produk seperti keripik gonggong terjual 30 bungkus. Semua sudah tercatat di aplikasi," jelasnya.
Proses edukasi penggunaan aplikasi pun diberikan secara detail oleh tim Bank Mandiri, mulai dari pengunduhan aplikasi hingga penggunaan Livin Mercent hingga QRIS.
Komitmen pada Keberlanjutan Lingkungan
Azzuri Snack tak hanya berfokus pada keuntungan ekonomi, tetapi juga berkomitmen pada keberlanjutan lingkungan. Bahan baku olahan, seperti ikan dan gonggong, diolah dengan prinsip zero waste.
Daging gonggong diolah menjadi keripik, sementara cangkangnya dimanfaatkan oleh pengrajin lokal untuk membuat berbagai kerajinan, seperti bunga, gantungan kunci, dan bros. Begitu pula dengan olahan ikan, dimanfaatkan hingga tulang dan kulitnya. Cangkang gonggong bahkan dibagikan secara gratis kepada pengrajin sebagai bentuk dukungan antar pelaku UMKM.
Selain itu, Azzuri Snack bekerja sama dengan bank sampah untuk mengelola limbah lain, seperti kantung bekas minyak goreng dan kantung tepung, yang diolah kembali menjadi produk daur ulang. Inisiatif ini menunjukkan komitmen Azzuri Snack dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Tidak hanya itu, praktik pemanfaatan limbah cangkang gonggong dan limbah lainnya menunjukkan penerapan prinsip ekonomi sirkular. Dengan memberikan cangkang gonggong kepada pengrajin, Mariani menciptakan nilai tambah bagi komunitas lokal dan mengurangi limbah yang dibuang ke lingkungan. Kerjasama dengan bank sampah juga memperkuat ekosistem daur ulang di wilayahnya.
Di sisi lain, usaha Mariani telah memberdayakan sekitar 10 ibu rumah tangga di sekitarnya dan ia juga aktif menjadi pembicara di berbagai kegiatan. Ia ingin menginspirasi perempuan lain untuk berkarya dan berkontribusi bagi keluarga. Pemberdayaan ini memberikan dampak positif bagi ekonomi keluarga dan komunitas sekitar.
Dukungan Digital dan Akses Finansial sebagai Katalis Pertumbuhan
Berkat dukungan digital dari Livin' Merchant, omzet usaha Mariani kini mencapai Rp 90 juta per bulan. Ia berharap dukungan ini terus berlanjut, terutama dalam mempromosikan produk UMKM dalam acara-acara besar yang diadakan Bank Mandiri.
"Kami ingin setiap event melibatkan UMKM lebih banyak digelar Bank Mandiri, terutama untuk memperkenalkan produk kepada tamu-tamu mereka. Ini sangat membantu kami dalam memperluas pasar," tuturnya.
Kisah Mariani adalah bukti nyata bagaimana inovasi digital dan dukungan lembaga keuangan dapat mentransformasi UMKM di Indonesia. Dengan bahan baku yang melimpah di Batam dan Kepri, ia optimis dapat memenuhi permintaan skala besar.
Senada dengan Mariani, Bank Mandiri melalui siaran persnya menegaskan bahwa digitalisasi merupakan langkah penting untuk memperluas akses perbankan dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Bank Mandiri terus berinovasi, salah satunya dengan meluncurkan aplikasi Livin' Merchant yang telah digunakan oleh 1,7 juta pelaku usaha dengan total transaksi mencapai Rp2,6 triliun sejak diluncurkan pada pertengahan 2023.
Aplikasi ini mempermudah UMKM dalam mengakses layanan perbankan, mendigitalisasi transaksi, dan menerima pembayaran melalui QRIS. Bank Mandiri juga berkomitmen pada keberlanjutan dengan menerapkan prinsip ESG untuk mendukung transisi ke ekonomi rendah karbon dan pencapaian SDGs.
(nkm/nkm)