Sedih! Puluhan Lumba-lumba Mati Akibat Tumpahan Minyak dari Kapal Tanker

Sedih! Puluhan Lumba-lumba Mati Akibat Tumpahan Minyak dari Kapal Tanker

Femi Diah - detikSumut
Selasa, 07 Jan 2025 22:41 WIB
Foto Lumba-lumba yang identik dengan Pantai Lovina di Bali Utara
Ilustrasi. (Foto: Ronald Pang/d'Traveler).
Jakarta -

Puluhan lumba-lumba mati di Rusia akibat tumpahan minyak dari kapal tanker. Peristiwa ini terjadi di Selat Kerch, dengan 61 cetacea tercatat mati.

Tumpahan minyak itu terjadi sejak 15 Desember 2024. Kala itu, dua kapal tanker Rusia yang sudah tua terjebak dalam badai di Selat Kerch yang menghubungkan Krimea dan Rusia selatan.

Salah satu kapal tenggelam dan yang lainnya kandas hingga menumpahkan sekitar 2.400 ton bahan bakar minyak berat yang disebut mazut ke perairan di sekitarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pusat Delfa Rusia, yang menyelamatkan dan merehabilitasi lumba-lumba, mengatakan bahwa mereka mencatat 61 ekor Cetacea yang mati sejak kejadian tersebut, 32 di antaranya kemungkinan besar mati karena tumpahan minyak. Cetacea adalah jenis mamalia air yang meliputi paus, lumba-lumba, dan lumba-lumba.

"Dilihat dari kondisi mayatnya, kemungkinan besar sebagian besar cetacea ini mati dalam 10 hari pertama setelah bencana," tulis Pusat Delfa Rusia, dikutip detikTravel dari AFP, Selasa (7/1).

ADVERTISEMENT

Mereka mengatakan sebagian besar cetacea yang mati adalah lumba-lumba azov. Lumba-lumba azov merupakan porpoise yang mirip lumba-lumba, tapi lebih dekat kekerabatannya dengan beluga dan paus.

Pada Minggu (5/1), Kementerian Darurat Rusia mengatakan sedang bekerja untuk membersihkan perairan tersebut setelah insiden terjadi, tetapi angin kencang dan ombak mendorong minyak ke beberapa pantai.

"Lebih dari 68 kilometer (42 mil) garis pantai telah dibersihkan," kata dia.

Dalam sebuah pernyataan lanjutan pada hari yang sama, kementerian tersebut mengatakan bahwa dua ceceran minyak baru telah ditemukan. Salah satunya berada di lepas pantai resor Anapa dan yang lainnya di teluk Kapsel.

Kantor berita TASS mengatakan ceceran minyak yang kedua terbentang sepanjang dua kilometer. Ratusan sukarelawan telah dikerahkan untuk mengambil tanah yang terkontaminasi dari pantai-pantai di Krimea dan di sepanjang pantai selatan Rusia.

Lebih lanjut, otoritas Rusia mengatakan jenis bahan bakar minyak yang terlibat dalam insiden ini sangat sulit untuk dibersihkan karena padat dan berat serta tidak mengapung di permukaan.




(dhm/dhm)


Hide Ads