Dua dari tiga orang warga yang hilang setelah speedboat yang ditumpanginya tenggelam dihantam ombak besar di Kecamatan Siberut Daya, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar) akhirnya ditemukan dalam kondisi tewas. Sementara satu orang lagi masih dicari.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kantor SAR) Mentawai, Rudy, mengatakan kedua orang yang ditemukan itu adalah Ginesta dan Bernadinus. Mereka ditemukan di dua lokasi terpisah.
"Dua korban sudah ditemukan. Penemuan pertama sekitar pukul 09.10 WIB. Korban pertama, Ginesta, ditemukan di bibir pantai. Sedangkan korban kedua, Bernadinus, ditemukan di tengah laut sekitar pukul 09.15 WIB," kata Rudy saat dikonfirmasi detikSumut, Jumat (27/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudy mengatakan kedua korban yang ditemukan itu merupakan anak dan ayah. Ginesta ditemukan sekitar 4 kilometer dari lokasi kejadian, sementara ayahnya Bernadius ditemukan di tengah laut.
"Korban pertama, Ginesta, kami temukan sekitar 4 kilometer arah selatan dari lokasi kapal terbalik. Sedangkan ayahnya, Bernadinus, ditemukan di tengah laut sekitar 2,29 mil laut dari lokasi kejadian," jelasnya.
"Ketika ditemukan, kedua korban sudah meninggal dunia. Saat ini jenazah sedang dibawa ke Puskesmas," ujar Rudy.
Rudy menuturkan selain keduanya, ada satu orang lagi yang belum ditemukan. Tim SAR gabungan saat ini masih terus mencari keberadaan korban yang masih dilaporkan hilang.
"Masih ada satu korban lain yang belum ditemukan, yaitu Pasra. Pencarian masih terus dilakukan," tambahnya.
Rudy juga menyebut bahwa pencarian korban terkendala oleh tingginya ombak di lokasi kejadian. "Kami sedikit terkendala karena ombak di lokasi sangat tinggi," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, speedboat atau kapal cepat yang membawa delapan orang tenggelam usai dihantam ombak besar di Muara Masi, Desa Sagulubbeg, Kecamatan Siberut Daya, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar). Akibat dari kejadian itu, tiga orang di antaranya dilaporkan hilang.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kantor SAR) Mentawai, Rudy, membenarkan kejadian tersebut terjadi pada Rabu (25/12/2024) pagi. Dia menyebut lima orang di antaranya ditemukan selamat sementara tiga lainnya hilang.
"Benar, lima orang sudah ditemukan selamat, sementara tiga lainnya masih hilang. Kejadian ini pagi tadi," kata Rudy, Rabu (25/12).
Rudy menjelaskan, insiden itu bermula saat kedelapan orang tersebut hendak kembali dari Tuapeijat menuju kampung mereka di Desa Sagulubbeg. Setibanya di Muara Masi, baling-baling speedboat mereka menghantam karang hingga patah.
"Mereka dari Tuapeijat, hendak kembali ke Muara Masi. Namun, saat menuju muara, baling-baling speedboat mereka patah karena menghantam karang," jelas Rudy.
Begitu baling-baling speedboat patah, ombak besar langsung menghantam speedboat tersebut. Akibat dari itu, kapal tenggelam.
"Begitu mesin mati akibat baling-baling patah, speedboat mereka dihantam ombak hingga karam. Lima orang berhasil selamat, sementara tiga lainnya masih hilang," imbuhnya.
(dhm/dhm)