Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (MRGM) menargetkan melakukan rehabilitasi mangrove di Sumut seluas 6.078 hektare. Rehabilitasi mangrove itu dilakukan melalui program Mangrove for Coastal Resilience (M4CR) yang disokong Bank Dunia.
BRGM optimis pelaksanaan rehabilitasi mangrove dilaksanakan secara berkelanjutan. Pemulihan ekosistem mangrove membutuhkan waktu yang panjang, terutama dalam melaksanakan percepatan rehabilitasi mangrove seluas 600 ribu hektare. Sumut merupakan salah satu wilayah prioritas BRGM dalam pelaksanaan rehabilitasi mangrove.
Berdasarkan Peta Mangrove Nasional tahun 2023, luas ekosistem mangrove di Sumut seluas 85.223 hektare dengan rincian mangrove existing seluas 59.765 hektare dan potensi mangrove seluas 25.458 hektare.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dalam pelaksanaannya, BRGM mengalami berbagai tantangan di antaranya ketersediaan bibit yang tidak tersedia setiap waktu, dikarenakan waktu pembibitan ideal membutuhkan waktu selama 3-4 bulan.
Pelaksanaan clear and clear pada penanaman di tambak aktif sering tidak tercapai, pandangan negatif pemilik tambak bahwa penanaman di tambak akan mengganggu produktivitas perikanan.
Selain itu, pasang surut air laut yang berbeda di setiap lokasi membutuhkan penyesuaian sendiri, dimulai dari rentang pasang-surut yang cukup lama, hingga beberapa lokasi penanaman memiliki waktu surut di malam hari. Keterlibatan berbagai sektor mulai dari pemerintah pusat, kementerian / lembaga, serta dukungan luar negeri menjadi dukungan BRGM agar rehabilitasi mangrove berjalan dengan maksimal.
Program Mangrove for Coastal Resilience (M4CR) merupakan upaya BRGM untuk mempercepat rehabilitasi mangrove melalui dukungan pembiayaan Bank Dunia. Program ini sudah dicanangkan tahun 2022, namun mulai berjalan di bulan Maret 2024 dan memiliki target 75 ribu hektar hingga tahun 2027, di 4 provinsi prioritas yaitu Riau, Sumut, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.
Provincial Project Implementation Unit (PPIU) M4CR BRGM Sumut Aditya Wahyu Putra mengatakan program ini bertujuan untuk mempercepat rehabilitasi mangrove hingga 2027. Program M4CR ini sendiri menargetkan pelaksanaan edukasi dan sosialisasi.
"Program M4CR ini bertujuan dalam mempercepat rehabilitasi mangrove BRGM hingga tahun 2027. Di Sumatera Utara, target rehabilitasi mangrove menggunakan program M4CR seluas 6.078 hektar. M4CR ini baru berjalan di bulan Maret 2024, dan menargetkan pelaksanaan edukasi dan sosialisasi berupa sekolah lapang, pelatihan ekonomi, dan hibah usaha masyarakat di 93 desa," kata Aditya Wahyu Putra, Selasa (17/12/2024).
Beberapa kegiatan telah dilakukan diantaranya sosialisasi dan penetapan titik lokasi indikatif calon lokasi M4CR, identifikasi dan inventarisasi, penyusunan rancangan kegiatan, sosialisasi tingkat tapak, PADIATAPA, penandatanganan PKS, dan matching grant. Pelaksanaan sosialisasi dan prakondisi juga telah dilaksanakan di 8 Kabupaten yaitu Langkat, Asahan, Labura, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Kota Medan, Batubara, dan Labuhan Batu.
Penyusunan rencana kegiatan juga dilakukan dengan melakukan pengumpulan data berupa penanaman, perbaikan hidrologis, pemetaan lokasi kegiatan, serta penyusunan dokumen. Hasilnya, tahun ini sudah disusun rancangan kegiatan di 5 kabupaten yaitu Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Asahan, dan Labuhanbatu Utara di 29 Desa dan 14 kecamatan.
Adapun rancangan kegiatan rehabilitasi mangrove di dalam kawasan seluas 947 hektar dan luar kawasan hutan seluas 187 hektar. Saat ini telah dilaksanakan rehabilitasi mangrove melalui program M4CR di Sumut dengan luas total 641 hektar pada 28 kelompok masyarakat.
Tidak hanya memperhatikan pelestarian ekosistem mangrove, BRGM melalui program M4CR juga melakukan pemberdayaan masyarakat berupa matching grants. Saat ini sudah ada 12 kelompok masyarakat yang mendapatkan bantuan dana hibah usaha produktif (Matching Grants).
(nkm/nkm)