Ketersediaan blanko e-KTP di Kota Medan sering kehabisan dan itu dikeluhkan oleh warga. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) akan melakukan evaluasi sistem perencanaan dan penganggaran agar masalah serupa tidak terus berulang.
"Iya tadi saya cek memang suka habis, kita akan evaluasi, ini emang keluhan yang agak banyak juga, soal blanko ini ya kita bahwa ini pasti kita evaluasi untuk sistem perencanaan dan penganggaran," kata Wamendagri, Bima Arya saat meninjau Kantor Disdukcapil Kota Medan Rabu (11/12/2024).
Saat ditanya mengenai penyebab utama kekurangan blangko E-KTP, Bima Arya menyebut alokasi anggaran menjadi salah satu faktor yang akan ditinjau. Ia juga menyatakan perlunya mempelajari regulasi yang memungkinkan adanya solusi lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya mungkin alokasi anggarannya yang perlu ditambah, kemudian kita pelajari dulu regulasi nya seperti apa, apakah memungkinkan dengan model lain sehingga daerah tidak menunggu, saya masih tampung dulu data-datanya, persoalannya tapi di lapangan masih ditemukan blanko yang kurang," katanya.
Baca juga: Perpanjang SIM Mati: Syarat, Cara, dan Biaya |
Bima Arya juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak ragu menyampaikan keluhan jika mengalami kesulitan dalam proses pengurusan administrasi. Menurutnya, pemerintah menyediakan berbagai jalur pengaduan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
"Ya sekarangkan bisa menyampaikan aduan, kalau memang susah, ada banyak jalur aduannya. Kemendagri sendiri ada hotlinenya, dukcapil sendiri ada hotlinenya, saya sering umumkan itu, jadi kalau merasa susah, dipersulit ya lapor aja, nanti kita telusuri persoalannya ada di mana," katanya.
Ia juga mendorong masyarakat untuk memanfaatkan media sosial sebagai mekanisme pengawasan jika aduan resmi tidak mendapatkan respons. Dengan adanya data dan bukti, pemerintah siap menindaklanjuti laporan yang valid.
"Tetapi kalau memang aduan nggak didengar juga silahkan viralkan nggak papa, hari ini media sosial juga mekanisme pengawasan, ya silahkan, ada aduan, ada kanalisasi aspirasi, tapi kalau itu buntu juga, silahkan diviralkan kita akan tindak lanjuti, wajar sekarang ini sosial media, sejauh memang ada datanya bahwa memang dipersulit atau agak lama," tambahnya.
(astj/astj)