Dua wanita tertangkap tangan warga saat diduga menjemput uang untuk dibagikan kepada masyarakat jelang Pilkada Batam. Calon Wali Kota Batam nomor urut 2, Amsakar Achmad mengaku terkejut dengan kejadian tersebut.
"Saya saja terkejut. Kami sedang kegiatan zikir yang diikuti 500 orang agar baik saja semua pelaksanaan Pilkada Batam," kata Amsakar Achmad, Rabu (27/11/2024).
Terkait dua perempuan yang tertangkap tangan itu, Amsakar menyerahkan prosesnya ke Bawaslu. Sebagai calon Wali Kota Batam, Amsakar mengaku tak pernah melakukan politik uang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biar itu berproses itu di Bawaslu sebagai salah satu kontestan tidak pernah bersentuhan dengan hal itu (money politics)," ujarnya.
"Saya juga terkejut dengan kondisi seperti itu. Apalagi saya lihat di video yang cuman tahu ke ini, ke ini dia ndak tahu. Semua bisa saja terjadi. Biar Bawaslu yang melihat hitam putihnya," tambahnya.
Amsakar berharap pilkada kali ini bisa berjalan sportif tanpa ada kecurangan. Ia kembali menegaskan pihaknya tidak melakukan perbuatan curang seperti money politik.
"Kita harapkan pemilu yang sportif. Kita pastikan tidak ada, Amsakar Achmad tidak mengenal istilah seperti itu," ujarnya.
Sebelumnya, dua orang perempuan tertangkap tangan oleh warga saat menjemput uang yang hendak dibagikan kepada masyarakat. Keduanya diamankan di depan Perumahan Marchelia, Batam Kota, Batam, Kepulauan Riau.
"Tadi kita dapat informasi adanya bagi-bagi uang di Perumahan Marchelia. Awalnya kami pikir uang saksi untuk Pilkada, tapi kita curiga dan kesana mengamankan dua orang perempuan," kata Satgas Pilkada Damai Nuryanto-Hardi, Ahmad Zuhri, Selasa (26/11/2024) malam.
Ahmad mengatakan saat tiba, pihaknya mendapati dua orang perempuan yang baru keluar di salah satu kantor. Saat keduanya ditanya, tak memberikan jawaban dan langsung diamankan untuk dibawa ke kantor Bawaslu Batam.
"Ada ibu-ibu keluar kami tanya apakah mengambil uang, mereka diam, kami tanya mereka saksi mereka diam juga. Kemudian kami amankan bersama uang dan daftar penerima uang tersebut. Dugaan uang itu mau dibagi ke warga," ujarnya.
Ahmad mengungkapkan saat diinterogasi oleh pihaknya, kedua perempuan itu mengaku uang tersebut hendak dibagikan ke masyarakat. Kedua perempuan itu mengaku uang tersebut hendak dibagikan untuk memenangkan salah satu paslon.
"Pengakuan mereka uang tersebut untuk masyarakat agar memenangkan pasangan Amsakar-Li Claudia," ujarnya.
Ahmad mengaku kedua perempuan itu langsung dibawa ke Bawaslu Batam untuk diproses lebih lanjut. Kedua perempuan itu mengaku sebagai korlap pemenang salah satu Paslon.
"Untuk menghindari konflik keduanya langsung kami bawa ke Bawaslu untuk diproses. Kami amankan uang serta kertas berisi daftar nama yang akan menerima uang tersebut. Ibu itu termasuk korlap," ujarnya.
Ketua Bawaslu Kota Batam, Antonius Itoloha Gaho membenarkan soal dua perempuan yang diamankan tersebut. Kedua perempuan itu saat ini tengah dimintai keterangan.
"Tadi ada warga membawa dua orang ibu-ibu yang diduga melakukan money politik. Saat ini tengah diminta keterangan," ujarnya.
Antonius mengatakan selain dua orang perempuan, warga juga mengamankan beberapa barang bukti berupa uang tunai dan daftar nama yang akan dibagikan uang tersebut.
"Ada uang tunai, jumlah belum diketahui ada List nama yang diduga akan dibagikan uang. List nama Warga Sei Panas. Nanti perkembangan akan kami sampaikan," ujarnya.
(nkm/nkm)