Sejumlah kasus teror mulai penggranatan, penembakan hingga pengancaman terjadi Aceh selama pelaksanaan tahapan Pilkada. Polisi masih menyelidiki berbagai laporan tersebut.
Kapolda Aceh Irjen Achmad Kartiko menyebutkan, polisi masih menyelidiki kasus tersebut namun untuk pembuktiannya membutuhkan waktu. Polisi melakukan penyelidikan secara scientific crime investigation.
"Kita perlu Labfor, kita butuh saksi ahli. Dan banyak laporan-laporan juga kurangnya saksi yang melihat di lapangan sehingga untuk melakukan penyelidikan perlu proses waktu," kata Kartiko kepada wartawan usai menghadiri rapat koordinasi pimpinan daerah dalam rangka kesiapan dan persiapan Pilkada Aceh yang berlangsung di The Pade Hotel, Aceh Besar, Kamis (21/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, hingga kini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka dalam berbagai kasus tersebut. Kartiko memastikan kondisi Aceh kondusif menjelang pencoblosan pada 27 November mendatang.
"Kondisi Aceh aman dan kondusif," jelas Kartiko.
Diketahui, kasus teror yang tengan ditangani polisi di antaranya penggranatan rumah calon gubernur Aceh Bustami Hamzah di jalan Tgk Chik Dipineung III, Desa Pineung, Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh yang terjadi pada Senin (2/9) lalu. Ledakan tersebut terjadi saat azan Subuh berkumandang dan suara ledakan terdengar sangat keras.
Selain itu, juga dugaan penembakan posko pemenangan calon bupati-calon wakil bupati Pidie Jaya Sibral Malasyi-Hasan Basri yang terjadi pada Sabtu (2/11/2024) malam. Ada juga dugaan penembakan mobil tim sukses calon gubernur Bustami yang terjadi di Desa Dayah Gampong Pisang, Kecamatan Glumpang Tiga, Pidie (14/11) lalu.
Polisi juga masih menyelidiki dugaan pembakaran mobil milik Ketua Jaringan Aneuk Syuhada Aceh (JASA) Wilayah III Idi, Aceh Timur, Muhammad Nazir (38) yang terjadi di Desa Seunebok Buloh, Kecamatan Darul Aman, sekira pukul 04.00 WIB, Selasa (19/11/2024). Nazir merupakan pendukung calon bupati Aceh Timur nomor urut 1 Sulaiman-Abdul Hamid (SAH).
Selain itu, polisi juga sedang menangani kasus dugaan pengancaman Sekretaris Relawan Rumah Kita Bersama (RKB) Aceh Tamiang, Safwan, yang dilakukan sekolompok orang pada Minggu (10/11) malam.
(agse/afb)