Protes Jalan Rusak Tak Pernah Diperbaki, Warga Desa di Asahan Bangun 'Kuburan'

Protes Jalan Rusak Tak Pernah Diperbaki, Warga Desa di Asahan Bangun 'Kuburan'

Perdana Ramadhan - detikSumut
Minggu, 17 Nov 2024 20:59 WIB
Warga Desa Gajah Sakti, Bandar Pulau, Kabupaten Asahan bangun kuburan di tepi jalan sebagai bentuk protes jalan rusak. (dok. Istimewa)
Foto: Warga Desa Gajah Sakti, Kecamatan Bandar Pulau, Kabupaten Asahan, Sumut bangun 'kuburan' di tepi jalan sebagai bentuk protes jalan rusak. (dok. Istimewa)
Asahan -

Warga Desa Gajah Sakti, Kecamatan Bandar Pulau, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut) membangun replika 'kuburan' di tepi jalan desa yang rusak. Aksi itu sebagai wujud protes atas buruknya kondisi infrastruktur jalan di desa tersebut.

Menurut warga, jalan kabupaten sepanjang 20 kilometer di kecamatan tersebut tak kunjung tersentuh pembangunan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan. Selain membuat replika 'kuburan', juga terdapat 'nisan' bertuliskan "wafatnya jalan desa".

Salah seorang warga setempat Muhammad Yusuf Manurung mengungkapkan bahwa pemerintah pernah berjanji untuk membangun jalan desa mereka melalui Instruksi Presiden (Inpres) tentang Jalan Daerah pada masa pemerintahan Presiden Jokowi. Faktanya hingga kini janji tersebut belum juga terealisasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah lama kami dijanjikan pembangunan jalan ini, yang terakhir itu dari pusat melalui Inpres, tapi sampai sekarang belum ada realisasi. Kondisi jalan semakin parah, berlumpur dan berbatu," ujar Yusuf dihubungi detikSumut, Minggu (17/11/2024).

Kini warga berharap Presiden Prabowo Subianto memberikan perhatian serius terhadap infrastruktur jalan di wilayah tersebut yang sudah sangat memprihatinkan. Sebab jalan sepanjang 20 kilometer tersebut menjadi akses penting yang menghubungkan empat desa di Kecamatan Bandar Pulau yaitu Desa Perkebunan Padang Pulau, Desa Gajah Sakti, Desa Buntu Maraja, dan Desa Gunung Berkat.

ADVERTISEMENT

Kepala Desa Gajah Sakti, Yudi Kurniawan Sitorus, membenarkan bahwa status jalan tersebut merupakan jalan kabupaten dan memang selama ini belum pernah diperbaiki. Padahal pihaknya setiap tahun selalu usulkan pembangunan jalan rusak tersebut masuk melalui melalui musyawarah rencana pembangunan.

"Ya statusnya memang kabupaten, selama ini sama sekali memang belum pernah dibangun. Untung saja masyarakat ini mau gotong royong kalau ada lobang-lobang yang mulai dalam itu ditimbun kalau enggak ini makin sulit dilalui," ujarnya.

Warga berharap aksi protes ini dapat menggugah perhatian pemerintah daerah maupun pusat untuk segera dilakukan perbaiki. Selain itu, mereka juga mendesak Pemkab Asahan melakukan pemerataan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Asahan, terutama di daerah-daerah pelosok.




(mjy/mjy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads