Pemerintah New Delhi Tutup Sementara Seluruh Sekolah Imbas Polusi Udara

Internasional

Pemerintah New Delhi Tutup Sementara Seluruh Sekolah Imbas Polusi Udara

Tiara Aliya Azzahra - detikSumut
Jumat, 15 Nov 2024 08:30 WIB
Traffic passes by on a road as the sky is enveloped with smog after Delhis air quality was classified as hazardous amidst severe air pollution, in New Delhi, India, November 14, 2024. REUTERS/Anushree Fadnavis
Foto: Potret India Dikepung Kabut Asap Beracun. (REUTERS/Anushree Fadnavis)
Jakarta -

Pemerintah New Delhi, India, menghentikan aktivitas belajar tatap muka dan menutup seluruh sekolah dasar. Hal itu dilakukan imbas kondisi polusi kabut asap yang semakin parah.

Dilansir detikNews dari AFP, Kamis (14/11/2024), New Delhi beserta wilayah metropolitan di sekitarnya secara konsisten menduduki peringkat teratas dunia sebagai kota berpolusi udara saat musim dingin. Adapun wilayah tersebut dihuni lebih dari 30 juta orang,

Polusi kabut asap menjadi sumber kesengsaraan yang telah terjadi tahunan bagi penduduk. Bahkan, ribuan kematian dini tercatat setiap tahunnya imbas kondisi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah setempat pun dinilai gagal mengatasi masalah tersebut secara terukur.

"Karena meningkatnya tingkat polusi, semua sekolah dasar di Delhi akan beralih ke kelas daring, hingga ada arahan lebih lanjut," kata Chief Minister of Delhi, Atishi Marlena, melalui platform media sosial X, seperti dilansir AFP.

ADVERTISEMENT

Selain itu, otoritas setempat juga secara berkala memberlakukan larangan aktivitas konstruksi serta membatasi truk barang bertenaga diesel dari wilayah lain untuk mengurangi gas beracun yang menyelimuti ibu kota. Kehidupan penduduk di New Delhi jadi sengsara pada pekan ini akibat kondisi langit kelabu dan asap tajam.

Kadar polutan PM 2.5 tercatat lebih dari 50 kali lipat di atas batas maksimum harian yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia pada hari Rabu waktu setempat. New Delhi diselimuti kabut asap tajam setiap tahun.

Pembakaran jerami oleh petani di India untuk membersihkan ladang mereka jadi salah satu penyebab utamanya. Ditambah lagi dari asap pabrik serta polusi kendaraan.

Suhu dingin dan angin yang bertiup pelan semakin memperburuk situasi lantaran menjebak polutan yang mematikan. Musim dingin di wilayah tersebut berlangsung sekitar pertengahan Oktober hingga Januari.

Mahkamah Agung India bulan lalu memutuskan udara bersih adalah hak asasi manusia yang fundamental, memerintahkan pemerintah pusat dan otoritas tingkat negara bagian untuk mengambil tindakan.

PBeberapa langkah inisiatif untuk mengatasi polusi telah diluncurkan pihak berwenang New Delhi, namun gagal. Air pun disemprotkan menggunakan truk-truk milik pemerintah guna meredam polusi untuk sementara waktu.

Terbaru, skema menggunakan tiga pesawat nirawak kecil disiapkan guna menyemprotkan kabut air. Namun, skema itu dicemooh oleh para kritikus.

Baca selengkapnya di sini




(mjy/mjy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads