Nyeri haid atau dismenore adalah kondisi umum yang dialami banyak wanita sebelum atau selama menstruasi. Nyeri ini biasanya muncul dalam bentuk kram yang terasa di area perut bagian bawah dan sering kali disertai nyeri di pinggang.
Meskipun umum terjadi, nyeri haid bisa berdampak pada kenyamanan dan aktivitas sehari-hari. Nyeri haid cenderung dialami sejak remaja, terutama karena siklus menstruasi yang masih belum stabil pada usia ini.
Namun, saat siklus ovulasi mulai teratur seiring bertambahnya usia, intensitas nyeri haid biasanya akan berkurang. Oleh karena itu, wanita yang lebih dewasa cenderung mengalami nyeri haid yang lebih ringan atau bahkan hilang sama sekali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyebab Nyeri Haid
Dikutip dari artikel dalam Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan berjudul "Guided Imagery Untuk Mengurangi Rasa Nyeri Saat Menstruasi" oleh Affan Novarenta, penyebab pasti dari rasa sakit dan nyeri haid belum sepenuhnya diketahui, namun kemungkinan besar disebabkan oleh kejang otot rahim akibat kontraksi alami saat lapisan dalam dinding rahim yang menempel dilepaskan. Sementara itu, beberapa penyebab yang dapat meningkatkan nyeri haid diantaranya:
1. Kontraksi Otot Rahim
Selama menstruasi, rahim berkontraksi untuk membantu meluruhkan lapisan rahim yang tidak diperlukan. Kontraksi ini dipicu oleh zat kimia yang disebut prostaglandin, yang juga dapat menyebabkan rasa sakit ketika aliran darah ke rahim terputus akibat tekanan pada pembuluh darah.
2. Dismenore Primer dan Sekunder
Dismenore Primer: Nyeri haid yang tidak disebabkan oleh kondisi medis lain dan biasanya berkurang seiring bertambahnya usia atau setelah melahirkan.
Dismenore Sekunder: Nyeri yang disebabkan oleh kondisi medis seperti endometriosis, fibroid rahim, atau penyakit radang panggul. Nyeri ini cenderung lebih parah dan berlangsung lebih lama.
3. Faktor Lain
Faktor-faktor lain yang dapat memperburuk nyeri haid:
· Indeks massa tubuh (BMI) di bawah 20, yang menandakan tubuh terlalu kurus.
· Menstruasi pertama yang terjadi lebih dini, yaitu sebelum usia 12 tahun.
· Interval menstruasi yang panjang.
· Perdarahan menstruasi yang tidak teratur atau berlebihan.
· Gaya hidup yang kurang sehat, seperti merokok, konsumsi kafein berlebihan, alkohol, serta minuman berkarbonasi.
Cara Mengatasi Sakit Perut Saat Haid
Ada berbagai cara untuk meredakan sakit perut saat haid. Berikut adalah beberapa metode yang dapat detikers coba ketika mengalami nyeri haid:
1. Minum Banyak Air
Mengonsumsi cukup air dapat membantu mengurangi kembung dan ketidaknyamanan perut. Air hangat juga dapat membantu merelaksasi otot-otot rahim.
2. Kompres Hangat
Mengompres perut dengan air hangat atau menggunakan botol air panas dapat membantu meredakan ketegangan otot dan mengurangi rasa nyeri.
3. Pijat Perut
Pijatan lembut pada area perut yang kram bisa membantu mengurangi rasa sakit. Gunakan gerakan melingkar dan pertimbangkan menambahkan minyak esensial untuk efek relaksasi tambahan.
4. Olahraga Ringan
Berolahraga ringan seperti berjalan atau yoga dapat meningkatkan aliran darah dan melepaskan endorfin, yang berfungsi sebagai pereda nyeri alami.
5. Konsumsi Makanan Bergizi
Makan makanan kaya serat seperti buah-buahan dan sayuran dapat membantu mengurangi kram. Hindari makanan berlemak dan berkafein yang dapat memperburuk gejala.
6. Obat Pereda Nyeri
Jika nyeri sangat mengganggu, obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau paracetamol bisa menjadi pilihan efektif. Pastikan untuk mengikuti petunjuk penggunaan dan berkonsultasi dengan dokter jika perlu.
7. Teknik Relaksasi
Melakukan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga dapat membantu mengurangi stres dan ketegangan, sehingga mengurangi rasa sakit saat haid.
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Jika sakit perut saat haid sangat parah, berlangsung lebih dari tiga hari, atau disertai gejala lain seperti demam atau pendarahan berat, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Itulah informasi tentang penyebab nyeri haid. Dengan memahami penyebab dan cara mengatasi sakit perut saat haid, detikers dapat menjaga kualitas hidup selama periode menstruasi. Semoga bermanfaat, ya!
(afb/afb)