Kafani Yoka Brahma Putra berhasil cuan setelah menjual kain kafan secara live lewat TikTok. Dia tidak menyangka yang dilakukannya itu viral hingga berdampak pada meningkatkan penjualan kain kafan miliknya.
Dikutip detikJabar, Yoka bercerita dia menghabiskan tiga jam setiap hari untuk live berjualan kain kafan di TikTok. Dia dibantu satu dua orang untuk memperkenalkan produk kain kafannya dengan macam-macam paket yang dijual.
Saat berjualan, Yoka dibantu tiga sampai empat orang yang menemaninya berjualan untuk melakukan praktik mengkafani dan tata cara pengurusan jenazah. Ada yang mengenakan kain kafan dengan tugas berdiri beberapa jam, operator live, dan yang menyiapkan pesanan kain kafan yang dibeli penonton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak orang yang salah fokus alias salfok dengan pria yang mengenakan kain kafan. "Jualan kain kafan dilakukan Maret 2024," katanya dikutip, Jumat (8/11/2024).
![]() |
Namun, penjualan kain kafan meningkat setelah dia mulai Live di TikTok. "Viral di akhir bulan Oktober, hari pertama, kedua dan ketiga di Oktober viral," tutur dia.
Menghadirkan orang yang memakai kain kafan, kata dia, merupakan bagian dari strategi marketing. Selain itu juga bagian dari edukasi terkait pengurusan jenazah.
"Kenapa dihadirkan? Karena pertama sebagai gimmick dan orang bisa melihat langsung bagaimana cara memasang kain kafan sendiri, karena banyak yang awam," ungkapnya.
"Ketika saya jelaskan serius sebenarnya dan bagaimana (tata cara pengurusan jenazah) agar para penonton tetap fokus (standby di livenya) dipancingnya dengan gimmick itu," ungkap Yoka.
Penjualan Kain Kafan Naik Setelah Viral. Baca Halaman Berikutnya...
Penjualan Mulai Merangkak Naik
Karena baru viral akhir-akhir ini, Yoka mengaku penjualannya mengalami kenaikan. Namun, penjualannya belum naik signifikan.
"Penjualan meningkat, namun belum signifikan karena sasaran produk yang kami jual produk edukasi. Jadi ketika pertama kali kami memperkenalkan, tidak semu orang langsung beli karena harus diedukasi dan kami butuh proses," jelasnya.
Menurut Yoka, selain jualan secara online dia juga berjualan secara offline. Dia juga menjual kain kafan dengan dibagi ke tiga paket yakni Paket A, Paket B dan Paket C, pembeda dari ketiga paket itu dilihat dari kelengkapannya.
"Karena baru viral Minggu kemarin, stok Paket A habis. Tapi kalau ditanya berapanya kita belum hitung, mungkin baru (naik) 10 persen," ujarnya.
"Perbedaannya sebelum viral pembeliannya itu yang paket, setelah viral yang satuannya juga keluar (Paket A), sebelumnya jarang terjadi," pungkasnya.
![]() |
Simak Video "Video: Kain Kafan Langka, Gaza Menderita di Bawah Genosida"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)