Pemerintah Kaji Pulau Nusakambangan untuk Jadi Lokasi Food Estate

Nasional

Pemerintah Kaji Pulau Nusakambangan untuk Jadi Lokasi Food Estate

Angling Adhitya Purbaya - detikSumut
Minggu, 03 Nov 2024 08:31 WIB
Petani milenial membajak sawah untuk ditanami padi di lumbung pangan (food Estate), Kecamatan Dadahup, Kapuas, Kalimantan Tengah, Jumat (27/9/2024). Kementerian Pertanian menargetkan cetak sawah di Kalimantan Tengah seluas 621,684 hektar dengan target tahun 2026 selesai sebagai upaya meningkatkan produksi padi. ANTARA FOTO/Auliya Rahman/Spt.
Ilustrasi Food Estate (Foto: ANTARA FOTO/AULIYA RAHMAN)
Semarang -

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) sedang mengkaji menjadikan Pulau Nusakambangan di Cilacap untuk lokasi food estate. Hal ini dilakukan untuk mendukung program ketahanan pangan.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menyebut pihaknya sudah koordinasi dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan. Hal itu karena sebagian pulau Nusakambangan diketahui dimanfaatkan sebagai lembaga pemasyarakatan (lapas).

"Satu pulau itu luasnya 12 ribu hektare, yang termanfaatkan jadi lapas baru 10 persenan. Sisanya kita ingin petakan, kami kemarin sudah bicara dengan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan bagaimana lahan itu dimanfaatkan untuk mendukung program pemerintah dalam kaitannya ketahanan pangan," kata Sudaryono usai acara Konsolidasi Petani Milenial di Hotel Gets Kota Semarang, Sabtu (2/11/2024), melansir detikJateng.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya (food estate di Nusakambangan), kita sedang kaji ke arah sana," tambahnya.

Soal komoditi apa yangbakal ditanam di Nusakambangan, Sudaryono mengatakan masih dalam kajian. Dia menyebut butuh kehati-hatian untuk memainkan supply and demand sehingga perlu kajian.

ADVERTISEMENT

"Sedang dikaji. Ketahanan pangan kita nggak hanya beras, tapi juga holtikultura, kita tahu komoditas holtikultura seperti cabai, bawang merah, itu sangat menyumbang inflasi paling besar. Jadi kita harus hati-hati betul memainkan supply and demand-nya agar betul-betul bisa menjaga stabilitas dan jaga inflasi kita di posisi yang aman," jelas Sudaryono.

Artikel ini sudah tayang di detikJateng, baca selengkapnya di sini.




(afb/afb)


Hide Ads