Presiden terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah calon menteri ke kediamannya kemarin. Salah satu tokoh yang dipanggil adalah Fadli Zon.
Fadli Zon merupakan putra asli Minangkabau. Ia memang dikenal dekat dengan Prabowo
Lahir di Jakarta, 1 Juni 1971, kedua orang tua Fadli yakni Zon Harjo dan Ellyda Yatim berasal dari Payakumbuh, Sumatera Barat. Fadli menghabiskan masa kecilnya dan menyelesaikan pendidikan di Desa Cisarua, Bogor sampai jenjang SMP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika SMP, ia pindah ke Jakarta dan melanjutkan pendidikan hingga tingkat SMA sebelum akhirnya mendapat beasiswa dari American Field Service (AFS). Melalui beasiswa tersebut ia pindah ke San Antonio, Texas, Amerika Serikat dan lulus dengan nilai memuaskan.
Kembali ke Indonesia, Fadli melanjutkan pendidikan di program studi Sastra Rusia, FIB UI. Semasa kuliah ia aktif di berbagai organisasi hingga membuatnya dikenal sebagai aktivis karena kerap memimpin demonstrasi.
Di politik, Fadli memulai perjalanan dengan menjadi Caleg DPR-RI asal Sumatera Barat dari Partai Bulan Bintang (PBB) pada Pemilu 1999, di mana ia adalah salah satu Ketua DPP PBB saat itu. Hanya saja, Fadli gagal melenggang ke Senayan.
"Waktu itu, suara saya juga terbanyak. Tapi karena pemilihannya dari partai, saya gagal (ke senayan)," ceritanya suatu kali saat bertemu warga di Padang.
Saat mendirikan Partai Gerindra bersama Prabowo Subianto, Fadli Zon kembali mencalonkan diri menjadi Caleg dari Dapil Sumatera Barat. Namun lagi-lagi, ia gagal ke Senayan.
Baru setelah maju dari Dapil Jawa Barat, ia berhasil masuk Senayan. Di DPR, posisinya tercatat sebagai Wakil Ketua DPR periode 2014-2019 dan sempat menjadi Plt Ketua DPR RI sebanyak dua kali yakni (2015-2016 dan 2017-2018). Ia terkenal sebagai pemimpin delegasi Parlemen Indonesia di berbagai forum internasional, regional, dan bilateral.
Di partai, Fadli Zon menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Gerindra dan Wakil Ketua Dewan Pimpinan Tertinggi Gerindra sejak 2008. Saat ini, ia juga menjabat untuk periode 2020-2025.
Meski sering gagal menjadi wakil rakyat dari Sumbar, tak membuat Fadli Zon kecewa dan mengenyampingkan Ranah Minang. Dia mengaku tetap mencintai dan memberikan perhatian khusus pada kampung halaman ayah dan ibu kandungnya tersebut.
Buktinya, Fadli Zon kerap pulang kampung. Ia bahkan mendirikan Rumah Budaya di Aie Angek Cottage, yang berada di Jalan Lintas Padang menuju Bukittinggi. Tepatnya di Tanah Datar, Sumatera Barat.
Di sana juga terdapat Rumah Puisi Taufik Ismail, penyair kawakan Indonesia yang merupakan paman Fadli Zon.
Sejak remaja, Fadli adalah penggiat kebudayaan. Selain Rumah Budaya Aie Angek, ia juga mendirikan Fadli Zon Library di Jakarta Pusat, Rumah Kreatif Fadli Zon, Cimangggis, Depok, Fadli Zon Library (FZL) yang didirikan pada tahun 2008 merupakan oase intelektual Fadli Zon.
Fadli Zon Library sering menggelar acara diskusi secara reguler tentang berbagai tema, dari mulai sejarah, budaya, politik, ekonomi, maupun tema-tema lainnya yang aktual, serta menjadi tempat persinggahan tokoh-tokoh intelektual Indonesia dari dalam dan luar negeri.
Selain aktif di organisasi dan kebudayaan, Fadli Zon juga aktif menulis. Pengalaman jurnalistik Fadli Zon dimulai dengan menulis sejumlah artikel di majalah remaja seperti Nona dan Hai (1989-1990). Kemudian menjadi wartawan di majalah Suara Hidayatullah dan Harian Terbit (1990-1991).
Semasa kuliah, ia mengasuh majalah Gema (1992-1994) milik DHN Angkatan 45, Redaktur dan Dewan Redaksi majalah sastra Horison (sejak 1993), redaktur majalah Tajuk (1995-1996) dan lain-lain. Pemimpin Redaksi Jurnal VISI (sejak 1997), Dewan Redaksi Majalah Tani Merdeka (sejak 2007), dan juga pemimpin redaksi Tabloid Gema Indonesia Raya (sejak 2011).
Tulisan-tulisan Fadli Zon juga banyak dimuat di sejumlah buku, bunga rampai, jurnal dan media massa nasional.
Kini Fadli Zon dikabarkan bakal menjadi salah satu menteri di pemerintahan Prabowo-Gibran, setelah mendatangi kediaman Prabowo pada Senin (14/10/2024).
Fadli Zon mengungkapkan dirinya diminta Prabowo untuk membantu pemerintahan berkaitan dengan passion yang ia miliki.
Ia memberi sinyal akan menempati kursi Menteri Kebudayaan, mengingat Prabowo dikabarkan akan memisahkan Kementerian Kebudayaan dari Kementerian Pendidikan.
"Ya pokoknya kalau sebenarnya passion saya itu sebenarnya itu. Ya mengurusi berbagai macam heritage ya. Ya kita lihat nanti, banyak hal saya kira yang terkait dengan apa yang inilah," katanya dikutip dari detikNews, Selasa (15/10/2024).
(mjy/mjy)