Cegah Kekacauan saat Malam Halloween, Shibuya dan Shinjuku Larang Miras

Internasional

Cegah Kekacauan saat Malam Halloween, Shibuya dan Shinjuku Larang Miras

Syanti Mustika - detikSumut
Sabtu, 12 Okt 2024 02:00 WIB
Kawasan Shinjuku Jepang
Foto: Kawasan Shinjuku Jepang. (Syanti Mustika/detikcom)
Jakarta -

Shibuya dan Shinjuku, dua distrik hiburan populer Jepang, melarang para pengunjungnya mengkonsumsi miras saat malam Halloween. Pemerintah setempat ingin mencegah kekacauan terjadi di tengah keramaian para pemburu pesta.

Dilansir detikTravel dari Mirror, Jumat (11/10/2024) wali kota di dua distrik tersebut, yakni Ken Hasebe dari Shibuya dan Kenichi Yoshizumi dari Shinjuku, telah sepakat untuk mengatasi masalah ini. Mereka fokus pada Halloween, ketika ribuan pengunjung membanjiri jalan-jalan.

Kedua distrik ini memang telah lama berupaya mengatasi kekacauan saat Halloween. Pada tahun 2018 kekacauan terjadi ketika sekelompok orang yang bersuka ria membalikkan sebuah truk, hingga mengakibatkan tuduhan perkelahian terhadap beberapa orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Minum di jalan telah menyebabkan kerusakan lingkungan, termasuk suara keras dan pembuangan sampah sembarangan," kata Wali Kota Hasebe saat pengumuman tersebut.

Ia menambahkan bahwa upaya tersebut tidak cukup hanya dilakukan Shibuya saja. Dia pun mendesak tindakan yang lebih tegas bisa berlaku di seluruh kota untuk mencegah pariwisata yang berlebihan.

ADVERTISEMENT

Sama seperti Shibuya, Shinjuku yang terkenal sebagai distrik kehidupan malam Kabukicho juga menghadapi masalah serupa, terutama saat malam Halloween. Wali Kota Yoshizumi pun mengumumkan larangan minum di tempat umum selama 12 jam mulai pukul 5 sore pada malam Halloween.

Kekhawatiran telah muncul tentang kerumunan yang sangat merepotkan di distrik Kabukicho Tokyo, yang terkenal dengan jalan-jalan sempitnya yang dipenuhi bar dan sejarah kecelakaan serta perkelahian.

Wali Kota Shibuya dan Shinjuku mendesak pemerintah metropolitan Tokyo untuk segera membuat undang-undang di seluruh kota yang akan memungkinkan denda bagi mereka yang melanggar aturan. Saat ini memang tidak ada dalam peraturan daerah.

Menurut mereka tindakan seperti itu memang diperlukan untuk mencegah bencana seperti kerumunan massa di Itaewon 2022 yang mematikan di Seoul.

Kebijakan wali kota tersebut mendapatkan respons positif dari warga. Sebagian besar masyarakat mendukung tindakan keras baru terhadap perilaku tidak tertib.

Namun, ada juga penolakan dari beberapa pihak, termasuk pemilik bar seperti John Coyle dari What The Dickens di Shibuya. Beberapa pihak menganggap larangan minum di luar ruangan sangat mengejutkan dan cukup kejam.

Perdebatan itu kini meluas secara daring, dengan seruan untuk pembatasan serupa selama festival tradisional Jepang, di mana mabuk di depan umum bukanlah hal yang aneh.

Baca selengkapnya di sini




(mjy/mjy)


Hide Ads