2 Gajah di Taman Nasional Ini Mati Tenggelam saat Banjir

2 Gajah di Taman Nasional Ini Mati Tenggelam saat Banjir

bonauli - detikSumut
Kamis, 10 Okt 2024 00:30 WIB
Elephants are seen in a flooded area at Chiang Mai-based Elephant Nature Park, in Thailands northern Chiang Mai province, October 4, 2024. REUTERS/Thapanee Eadsrichai
Gajah-gajah Terjebak Banjir di Thailand. (Foto: REUTERS/Thapanee Eadsrichai).
Jakarta -

Ratusan ekor gajah di Taman Nasional Chiang Mai terendam banjir yang disebabkan dari luapan Sungai Ping. Dua ekor di antaranya mati.

Dilansir detikTravel dari Independent UK, Rabu (9/10/2024), dua gajah itu adalah Faa Sai, gajah betina buta di Taman Nasional Gajah Chiang Mai. Dia mati terendam banjir bersama gajah lain, Ploy Thong.

Sejak Kamis (3/1), evakuasi di taman itu mulai dilakukan usai menerima peringatan banjir. Pada hari Jumat, sungai Ping, yang mengalir di sepanjang tepi timur kota, mulai meluap dan air yang deras membanjiri taman nasional itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Taman nasional itu diketahui menjadi rumah bagi 125 ekor gajah. Sebagian besar gajah dituntun ke tempat aman saat banjir tiba. Namun, beberapa dari gajah itu kabur untuk mencari tempat yang lebih tinggi.

Arus menerjang beberapa gajah bahkan ketika petugas taman terus menyelamatkan hewan-hewan yang lebih kecil seperti kucing, anjing, babi, dan kerbau. Operasi penyelamatan terhambat karena arus yang kuat, yang membuat beberapa jalan menuju taman tidak dapat diakses, dan kurangnya sinyal telepon.

ADVERTISEMENT

Direktur Taman Nasional Gajah Chiang Mai, Saengduean Chailert, menangis dan berduka teramat dalam usai menyaksikan bangkai salah satu gajah. Video situasi menyedihkan itu direkam dan diunggah taman nasional itu ke Facebook.

Dia mengatakan Faa Sai dan Ploy Thong ditemukan sekitar 1 km di hilir dari taman, setelah mati karena tenggelam.

"Kami sangat menghargai curahan kata-kata baik dan dukungan selama masa berkabung dan krisis ini," katanya.

Rekaman yang dibagikan oleh taman tersebut menunjukkan gajah buta itu membuntuti kawanan sambil mencoba melewati rintangan di sepanjang jalan dan akhirnya tertinggal.

Ploy Thong diselamatkan pada tahun 2018 dari sebuah kamp berkuda di Pattaya. Meskipun buta, ia hidup rukun dengan kawanannya, yang dengan penuh kasih membimbingnya di seluruh taman dan memastikan keselamatannya.

"Tragisnya, Ploy Thong kehilangan kawanannya saat banjir, dan meskipun pengurusnya telah berupaya keras, ia tersapu oleh derasnya sungai," katanya.

Faa Sai diselamatkan pada bulan November 2007. Setelah dilaporkan mengalami kekejaman terhadap hewan, ia tiba di tempat perlindungan sebagai seekor gajah yang sangat agresif.

"Selama banjir, Faa Sai berani mendekati sungai meskipun tim kami telah berupaya keras untuk menjaganya tetap aman, dan tragisnya, ia juga terseret arus," kata taman tersebut.




(dhm/dhm)


Hide Ads