Child grooming menjadi salah satu bentuk kejahatan yang kian mengancam anak-anak, terutama di era digital saat ini. Dikutip dari halaman resmi Siloam Hospitals pelaku child grooming juga dapat mengisolasi atau bahkan menyakiti korbannya.
Penting untuk mewaspadai child grooming karena hal ini sering menjadi langkah awal bagi seseorang untuk melakukan pelecehan seksual, radikalisasi, atau eksploitasi kriminal terhadap anak-anak. Mari kita pahami lebih lanjut mengenai apa itu child grooming.
Nah detikers ingin mau lebih tau lagi gak nih terkait Child grooming, Yuk simak penjelasannya di bawah ini ya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Child Grooming
Child grooming adalah tindakan membangun hubungan dan kepercayaan dengan anak-anak atau remaja, serta sering kali melibatkan keluarganya, dengan tujuan untuk mengeksploitasi mereka, baik secara emosional, fisik, maupun seksual.
Perilaku ini bisa terjadi di mana saja dan dalam berbagai situasi. Beberapa contoh situasi yang sering dimanfaatkan pelaku untuk child grooming adalah:
1. Bertemu langsung.
2. Secara daring melalui internet.
3. Di dalam organisasi seperti sekolah atau tempat kerja.
4. Melalui media sosial.
5. Di ruang publik (dikenal sebagai street grooming).
Pelaku child grooming biasanya adalah orang asing, tetapi juga bisa merupakan orang yang dikenal oleh korban, seperti anggota keluarga, teman, atau rekan kerja. Pelaku mendapatkan kepercayaan korban dan keluarganya dengan cara-cara seperti:
· Berpura-pura menjadi orang lain, seperti mengaku seumuran dengan korban saat berinteraksi secara daring.
· Memberikan nasihat atau pengertian kepada korban.
· Memberikan hadiah kepada korban.
· Menunjukkan perhatian yang besar kepada korban.
· Menggunakan status atau reputasi profesionalnya untuk mendapatkan kepercayaan dari korban dan keluarganya.
· Mengajak korban pergi jalan-jalan atau berlibur.
Setelah mendapatkan kepercayaan korban dan keluarganya, pelaku akan perlahan-lahan mengeksploitasi hubungan tersebut dengan mengisolasi korban dari keluarga dan teman-temannya, membuat korban tergantung pada pelaku.
Dampak Psikologis pada Korban
Child grooming tidak hanya berisiko mengeksploitasi korban secara seksual, tetapi juga meninggalkan dampak psikologis jangka panjang.
Anak-anak yang menjadi korban grooming sering kali mengalami trauma, gangguan kecemasan, depresi, hingga kesulitan menjalin hubungan sehat di masa depan. Dalam banyak kasus, korban merasa terisolasi dan menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi, sehingga mereka enggan melaporkan kejadian tersebut.
Langkah Pencegahan Child Grooming
Pencegahan child grooming memerlukan peran aktif dari orang tua, pendidik, dan masyarakat. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
1. Membangun komunikasi yang baik dengan anak - Orang tua perlu membuka ruang diskusi yang aman bagi anak untuk membicarakan pengalaman mereka, terutama yang melibatkan interaksi dengan orang asing baik secara langsung maupun daring.
2. Mengawasi aktivitas online anak - Pantau penggunaan internet anak, terutama interaksi merekdi media sosial dan platform daring lainnya.
3. Mengajarkan anak batasan privasi - Anak perlu diajarkan untuk mengenali perilaku yang tidak pantas dan diajak untuk berbicara jika mereka merasa tidak nyaman dengan interaksi tertentu.
4. Edukasi mengenai hubungan sehat - Orang tua dan guru perlu mengedukasi anak mengenai tanda-tanda hubungan yang tidak sehat dan perilaku grooming.
Yang Harus Dilakukan Jika Anak jadi Korban Grooming
Jika orang tua mencurigai bahwa anak mereka menjadi korban child grooming, segera lakukan langkah-langkah berikut:
1. Bicarakan dengan anak. Ajukan pertanyaan secara lembut dan tidak menghakimi untuk mengetahui lebih banyak tentang apa yang terjadi.
2. Lapor ke pihak berwenang. Segera hubungi kepolisian atau lembaga terkait yang menangani kejahatan terhadap anak untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.
3. Cari bantuan psikologis. Jika anak menunjukkan tanda-tanda trauma atau perubahan perilaku yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan psikolog untuk memberikan dukungan yang diperlukan.
Jadi detikers Child grooming adalah ancaman yang harus diwaspadai oleh semua pihak. Dengan pemahaman yang tepat, orang tua dan masyarakat dapat membantu melindungi anak-anak dari ancaman eksploitasi yang berbahaya ini.
Artikel ini ditulis Ahmad Zacky Parinduri, mahasiswa Program Magang Merdeka di detikcom.
(afb/afb)