47 Harimau Mati di Kebun Binatang Vietnam, Diduga Kena H5N1

47 Harimau Mati di Kebun Binatang Vietnam, Diduga Kena H5N1

bonauli - detikSumut
Jumat, 04 Okt 2024 17:00 WIB
Kala, a Sumatran tiger cub born on December 1, 2023, looks on as it is being presented to the public for the first time, at Bioparco Zoo in Rome, Italy, March 7, 2024. Picture taken through a glass. REUTERS/Yara Nardi     TPX IMAGES OF THE DAY
Ilustrasi harimau. (Foto: REUTERS/Yara Nardi).
Jakarta -

47 ekor harimau mati di dua kebun binatang di Vietnam. Hewan tersebut diduga kena penyakit flu burung alias H5N1.

Dilansir detikTravel dari Independent UK pada Jumat (4/10), kematian hewan tersebut dilaporkan di Taman Safari My Quynh di Distrik Duc Hoa, Provinsi Long An dan Taman Wisata Vuon Xoai di Kota BiΓͺn HoΓ , Dong Nai. Tak hanya harimau, korban lainnya juga ada seperti tiga singa dan seekor macan kumbang.

Kematian hewan-hewan ini tidak terjadi dalam sehari, namun selama bulan Agustus hingga September. Taman Safari My Quynh mengatakan sedikitnya 27 harimau dan singa pohon sudah mati selama periode itu. Sedangkan kebun binatang Vuon Xoai melaporkan 20 kematian harimau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hewan-hewan itu menunjukkan gejala sakit dan kelelahan sebelum kematiannya. Tes yang dilakukan oleh Pusat Nasional untuk Diagnosis Kesehatan Hewan menunjukkan hasil positif untuk virus H5N1 tipe A di antara hewan-hewan tersebut.

Di taman safari Provinsi Long An, setidaknya tiga pengasuh hewan diidentifikasi memiliki kontak dekat dengan hewan yang terinfeksi sementara sekitar 30 karyawan di Dong Nai melakukan kontak dekat dengan hewan tersebut.

ADVERTISEMENT

Namun, tidak ada anggota staf yang melaporkan gejala pernapasan.

H5N1 adalah jenis virus influenza A yang umumnya dikenal sebagai flu burung dan telah terdeteksi pada burung dan beberapa mamalia.

Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan varian virus tersebut telah menyebabkan jumlah kematian yang belum pernah terjadi sebelumnya pada burung liar dan unggas di banyak negara di Afrika, Asia, dan Eropa sejak 2020. Meskipun kasus penularan pada manusia jarang terjadi, namun virus ini dapat menyebabkan penyakit parah dengan tingkat kematian yang tinggi.

Pada bulan Maret 2024, Vietnam melaporkan kasus virus pertama pada manusia kepada WHO. Pasien berusia 21 tahun, seorang mahasiswa yang telah melakukan penangkapan burung liar, meninggal karena tertular virus tersebut.

Pada bulan Juni, India juga mengonfirmasi kasus pertama flu burung H9N2 pada manusia dalam lima tahun. Ini adalah kasus kedua manusia yang terinfeksi flu burung yang dilaporkan India kepada WHO. Kasus pertama terjadi pada tahun 2019.




(dhm/dhm)


Hide Ads