Pasar monopoli dan oligopoli adalah dua fenomena ekonomi yang sering kita temui, namun tidak banyak yang memahami perbedaan mendasar di antara keduanya.
Bagaimana dua struktur pasar ini mempengaruhi harga, persaingan, dan pilihan konsumen? Yuk, simak lebih lanjut untuk mengetahui perbedaan di antara keduanya!
Dalam ilmu ekonomi, berdasarkan strukturnya, pasar diklasifikasikan menjadi empat jenis utama, yaitu pasar monopoli, pasar oligopoli, pasar persaingan monopolistik, dan pasar persaingan sempurna. Struktur pasar ini menggambarkan tingkat persaingan dan sifat hubungan antara produsen dan konsumen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasar Oligopoli
Struktur
Dikutip dari e-modul Ekonomi Kelas X yang disusun oleh Siti Mugi Rahayu, M.Pd., pasar oligopoli adalah struktur pasar yang didominasi oleh sejumlah kecil perusahaan besar. Jumlah perusahaan umumnya lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
Pada beberapa kasus, pasar oligopoli juga dapat didominasi oleh dua perusahaan, yang disebut sebagai pasar duopoli.
Karakteristik
Karakteristik utama pasar oligopoli adalah adanya persaingan terbatas. Perusahaan yang sedikit jumlahnya memegang kendali terhadap penawaran produk, sementara konsumen relatif banyak. Karena jumlah produsen terbatas, perubahan harga atau kebijakan produksi oleh satu perusahaan akan mempengaruhi perusahaan lain.
Di pasar ini, sering kali terjadi kolaborasi antara perusahaan untuk membentuk kekuatan pasar kolektif.
Ciri-Ciri Pasar Oligopoli
Berdasarkan sumber dari buku Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X yang ditulis oleh Alam S. Berikut merupakan ciri-ciri pasar oligopoli:
1. Jumlah penjual sedikit, tetapi jumlah pembeli banyak.
2. Produk yang dijual dapat homogen atau sedikit berbeda, tetapi tetap memenuhi standar tertentu.
3. Hambatan masuk pasar bagi perusahaan baru cukup tinggi.
4. Terdapat saling ketergantungan antar perusahaan dalam hal harga dan kuantitas produksi.
5. Iklan digunakan secara intensif untuk menarik konsumen.
Contoh Pasar Oligopoli
Dikutip dari buku Ekonomi SMA/MA Kelas X oleh Losina Purnastuti dan Indah Mustikawati. Berikut merupakan contoh pasar oligopoli:
- Industri Ban Mobil di Indonesia: Pasar ini dikuasai oleh Gadjah Tunggal, Bridgestone, dan Goodyear.
- OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries): Organisasi ini mengatur harga minyak dunia.
- Industri Maskapai Penerbangan: Beberapa pemain utama seperti Lion Air dan Garuda Indonesia mendominasi pasar.
Kelebihan Pasar Oligopoli:
1. Persaingan Sehat: Beberapa perusahaan bersaing, yang bisa menurunkan harga dan meningkatkan kualitas produk.
2. Inovasi: Persaingan mendorong perusahaan untuk terus berinovasi guna mempertahankan pangsa pasar.
3. Kestabilan Harga: Kerjasama antar perusahaan sering kali menciptakan stabilitas harga yang baik untuk konsumen.
Kekurangan Pasar Oligopoli:
1. Kolusi Harga: Perusahaan bisa bekerja sama untuk menaikkan harga dan merugikan konsumen.
2. Hambatan Masuk: Perusahaan baru sulit masuk ke pasar karena hambatan yang cukup tinggi.
3. Ketergantungan antar Perusahaan: Keputusan suatu perusahaan bisa mempengaruhi seluruh pasar, yang dapat menyebabkan ketidakstabilan jika terjadi perubahan besar.
Pasar Monopoli
Definisi
Pasar monopoli adalah situasi di mana hanya ada satu perusahaan yang menguasai seluruh penawaran barang atau jasa. Perusahaan ini memiliki kendali sepenuhnya terhadap penetapan harga dan jumlah produk yang diproduksi. Istilah "monopoli" berasal dari bahasa Yunani "mono" (satu) dan "polish" (penjual).
Pasar monopoli biasanya muncul karena hak eksklusif perusahaan atas sumber daya, teknologi, atau lisensi pemerintah. Dalam pasar monopoli, konsumen tidak memiliki alternatif lain, sehingga perusahaan dapat menentukan harga sesuka hati.
Ciri-Ciri Pasar Monopoli
Dilansir dari buku Membuka Cakrawala Ekonomi karya Imamul Arifin serta buku Aspek Dasar Ekonomi Mikro. Berikut merupakan ciri-ciri pasar monopoli:
1. Pasar dikuasai oleh satu penjual.
2. Tidak ada produk substitusi yang sebanding.
3. Hambatan masuk pasar sangat tinggi, seperti hak paten atau penguasaan sumber daya.
4. Penjual memiliki kontrol penuh atas harga dan jumlah produk yang dipasok.
Contoh Pasar Monopoli:
- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN): Penyedia listrik di Indonesia.
- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM): Penyedia air bersih di banyak wilayah di Indonesia.
- PT Pertamina: Pernah memonopoli distribusi bahan bakar minyak di Indonesia.
Perbandingan Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopoli dan Oligopoli
Kelebihan Pasar Monopoli:
1. Efisiensi Produksi: Perusahaan monopoli dapat mengendalikan seluruh proses produksi, yang sering kali menghasilkan efisiensi.
2. Inovasi Teknologi: Karena perusahaan mendapatkan keuntungan super normal, mereka memiliki dana untuk riset dan pengembangan.
3. Terhindar dari Produk Tiruan: Karena tidak ada pesaing, produk tidak mudah ditiru oleh perusahaan lain.
Kekurangan Pasar Monopoli:
1. Harga Tinggi: Perusahaan monopoli dapat menetapkan harga yang sangat tinggi karena tidak ada persaingan.
2. Ketidakadilan Bagi Konsumen: Konsumen tidak memiliki alternatif lain, sehingga harus membayar harga yang ditetapkan oleh perusahaan.
3. Kurangnya Inovasi: Dalam jangka panjang, perusahaan monopoli mungkin tidak termotivasi untuk berinovasi karena tidak ada tekanan dari pesaing.
Itulah penjelasan mengenai perbedaan antara pasar oligopoli dan pasar monopoli. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Pasar monopoli memberikan kendali penuh kepada satu perusahaan, yang dapat menyebabkan harga tinggi dan kurangnya inovasi.
Di sisi lain, pasar oligopoli memungkinkan adanya persaingan antar beberapa perusahaan, namun kolaborasi mereka dapat menyebabkan kenaikan harga. Memahami struktur dan dinamika pasar ini penting bagi konsumen dan pemerintah dalam mengatur keseimbangan antara persaingan dan efisiensi. Semoga bermanfaat!
Artikel ini ditulis M. Hasbi Fauzi, peserta program magang bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom
(nkm/nkm)