Pengajian Mantan Ketua PWNU KH Marzuki Mustamar di Masjid Al Huda Surabaya ditolak Front Persaudaraan Islam (FPI). Namun pengajian dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW tetap berjalan kondusif hingga akhir.
Kasat Intelkam Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Amir Mahmud menjelaskan terkait aksi penolakan tersebut.
"Karena belum dirundingkan bersama. Namun kapolsek sudah konsolidasi dengan tokoh baik camat, FPI, madas, yang ada di seluruh wilayah Semampir. Ada titik terang sehingga Maulid lancar," ujar Amir Mahmud, Sabtu (28/9/2024), melansir detikJatim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amir Mahmud menyebut kepolsian menurunkan 100 orang personel ke lokasi untuk menjaga proses pengajian. 100 personel itu dari Polsek hingga Polda Jatim.
"Acaranya lancar. Ada 75 personel dari polres dan polsek, dibantu juga dari Polda Jatim 25 personel," sebutnya.
Ratusan masyarakat yang hadir pada pengajian, sebut Amir, bisa menunjukkan komitmen turut menjaga keamanan dan ketertiban di Kota Surabaya.
"Alhamdulillah semuanya sama-sama jaga keamanan. Ini juga berkat adanya doa jadi berjalan dengan lancar," ucapnya.
Dari informasi yang dihimpun, KH Marzuki datang di masjid tersebut sekitar pukul 17.30 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan salat berjamaah, acara selawat, serta ceramah agama.
Takmir Masjid Al Huda Surabaya Moch. Darna mengatakan pengajian berjalan dengan kondusif. KH Marzuki Musamar sebagai penceramah tidak menyampaikan hal-hal terkait nasab yang dituduhkan oleh FPI.
"Alhamdulillah pengajian berjalan aman, lancar, tidak ada halangan. Saat ceramah beliau tidak membahas soal nasab. Benar-benar ini hari lahir Nabi Muhammad," ujar Darna.
Darna menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan pengajuan untuk mengundang KH Marzuki ini sejak setahun ke belakang.
"Sudah setahun lalu kita mendaftarkan untuk peringatan Maulid ini dan kita diberi jadwal 28 September," tuturnya.
Usai mengisi ceramah, KH Marzuki Mustamar bergegas meninggalkan lokasi. Pantauan detikJatim, Marzuki meninggalkan Masjid Al Huda pukul 20.20 WIB.
(afb/afb)