Siapa sih yang nggak pernah merasa ngantuk pas lagi perjalanan jauh? Tidur di mobil dengan AC menyala memang sering dianggap sebagai solusi untuk mengatasi rasa kantuk atau sekadar beristirahat di tengah perjalanan. Suhu kabin yang sejuk dan nyaman membuat banyak orang tertidur pulas tanpa menyadari bahaya yang mengintai.
Sebelum kamu tidur pulas, tahu nggak kalau kebiasaan ini bisa berakibat fatal detikers? Nah berikut detikSumut rangkum apa saja risiko tidur di mobil dengan kondisi AC dinyalakan.
Dilansir dari laman Komite Nasional Keselamatan Transportasi Republik Indonesia dan National Transportation Safety Board (NTSB) terdapat beberapa risiko tidur di mobil dengan kondisi AC menyala, antara lain:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Risiko Tidur di Mobil Kondisi AC Menyala
1. Risiko Keracunan Karbon Monoksida
Salah satu risiko terbesar tidur di dalam mobil dengan mesin dan AC menyala adalah keracunan karbon monoksida (CO). Karbon monoksida merupakan gas beracun yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar mesin. Gas ini berbahaya karena tidak memiliki bau, warna, dan rasa, sehingga sulit dideteksi tanpa alat khusus.
Ketika mobil berhenti dan mesinnya terus menyala dalam ruangan tertutup atau area dengan ventilasi yang buruk, gas CO yang dihasilkan dari knalpot bisa merembes masuk ke dalam kabin mobil. Konsentrasi karbon monoksida yang tinggi dapat menyebabkan pusing, sakit kepala, hingga kehilangan kesadaran. Jika terpapar terlalu lama, keracunan CO dapat berakibat fatal.
2. Penurunan Kadar Oksigen
Selain keracunan karbon monoksida, tidur di dalam mobil dengan AC menyala juga bisa menyebabkan kadar oksigen dalam kabin menurun. Mobil yang tertutup rapat dengan AC yang menyala akan membuat udara berputar di dalam kabin yang sama. Kadar oksigen pun akan terus menurun seiring dengan proses pernapasan, sementara karbon dioksida yang dihembuskan semakin meningkat. Akibatnya, Anda dapat mengalami pusing, mual, dan kantuk berlebihan, bahkan risiko pingsan.
3. Dehidrasi
Tidur dengan AC menyala dalam waktu lama juga berisiko menyebabkan dehidrasi. AC mobil tidak hanya mendinginkan udara tetapi juga mengurangi kelembapan di dalam kabin. Ketika udara menjadi kering, tubuh kehilangan kelembapan melalui pernapasan dan keringat, yang dapat menyebabkan dehidrasi. Gejala dehidrasi bisa berupa mulut kering, pusing, kelelahan, hingga sakit kepala.
Langkah Pencegahan
Agar terhindar dari bahaya tersebut, ada beberapa langkah yang bisa diambil:
¡ Matikan mesin dan AC saat tidur di mobil. Jika ingin tidur, pastikan mobil berada di tempat aman dengan ventilasi udara yang baik.
¡ Buka sedikit jendela. Hal ini penting untuk memastikan sirkulasi udara tetap berjalan dan mencegah penurunan kadar oksigen.
¡ Hindari tidur di dalam mobil dalam ruang tertutup, seperti garasi. Ini meningkatkan risiko penumpukan gas karbon monoksida.
¡ Periksa kondisi sistem knalpot mobil secara rutin. Kerusakan atau kebocoran pada sistem pembuangan gas bisa meningkatkan risiko keracunan.
Bahaya tidur di mobil dengan AC menyala tidak boleh dianggap remeh detikers. Meskipun kelihatannya nyaman, risiko yang mengintai bisa membahayakan nyawa. Tetap waspada dan lakukan tindakan pencegahan untuk menjaga keselamatan saat berada di dalam mobil.
Artikel ini ditulis Jevon Noitolo Gea, Mahasiswa Magang dari Universitas HKBP Nommensen Medan di detikcom
(nkm/nkm)