Air Bersih Tak Mengalir, Warga Tanjung Uncang Batam Ancam Golput

Kepulauan Riau

Air Bersih Tak Mengalir, Warga Tanjung Uncang Batam Ancam Golput

Alamudin Hamapu - detikSumut
Rabu, 18 Sep 2024 16:19 WIB
Ribuan warga Kelurahan Tanjung Uncang, Batu Aji, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) berunjuk rasa. (Alamudin Hamapu/detikSumut)
Foto: Ribuan warga Kelurahan Tanjung Uncang, Batu Aji, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) berunjuk rasa. (Alamudin Hamapu/detikSumut)
Batam -

Ribuan warga Kelurahan Tanjung Uncang, Batu Aji, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) mengancam tak akan menggunakan hak pilih di pilkada serentak mendatang. Hal itu karena warga kesal distribusi air bersih di komplek perumahannya macet selama 10 tahun.

"Jika air kami tidak mengalir juga hari ini ada satu aksi penting yang kami lakukan di pilkada ini, kami warga Tanjung Uncang akan menolak pilkada," kata Perwakilan warga Tanjung Uncang, Toni David Manalu, Rabu (18/9/2024).

Toni menerangkan pihaknya tidak akan mengurus kotak suara yang diantarkan oleh KPU. Ia menyebut ribuan warga di tanjung uncang telah sepakat golput jika air tidak mengalir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Biarkan diantar kotak suaranya, Kami mau golput. Kami tak mau urus kotak suara itu. Ada 5000 suara di perumahan putra jaya dan perumahan Puri Jaya, Kami akan golput jika air tidak hidup," ujarnya.

Toni menyebut Aksi yang dilaksanakan warga kali ini merupakan aksi kedua. Aksi pertama dilakukan warga Tanjung Uncang pada 2022 lalu.

ADVERTISEMENT

"Ini aksi yang kedua kali, tahun 2022 yang pertama. Saat itu kepala BP Batam, direktur ABH sudah tanda tangan diatas materai bahwa air akan lancar, tapi itu diingkari. Tetapi sampai sekarang air tidak hidup," ujar warga.

Toni mengungkapkan dua Minggu lalu warga perumahan Puri Jaya sampai menahan Direktur ABH selaku pengelola air hingga pukul 04.00 WIB . Saat itu Direktur ABH, Mujiaman Sukirno juga menjanjikan air hidup namun hal tersebut tak terjadi.

"Dua minggu lalu pak Dirut ABH pak Mujiman kami tahan di Puri Pesona sampai pukul 04.00 WIB. Di situ dia berjanji sama kami bahwa air akan hidup, tetapi tidak hidup sampai sekarang," ujarnya.

Kepala BP Batam, Muhammad Rudi mengatakan dirinya tak pernah menahan kebijakan air terhadap masyarakat Tanjung Uncang. Ia menyebut dirinya bukan pembohong yang seperti dituduhkan warga.

"Secara teknis nanti akan dijelaskan direktur ABH dan Spam BP Batam. Saya tidak pernah menahan kebijakan PT Abh dan spam. Apa yang diminta semua kita selesaikan. Saya tidak ada pembohong, dua ini saya bawa mereka untuk menjelaskan dan tinggal saya ambil keputusan. Keputusan ini menguntungkan bapak ibu dan kita semua," kata Rudi depan masyarakat Tanjung Uncang.

Sementara Direktur ABHi, Mujiaman mengatakan pihaknya memberikan solusi darurat kepada warga berupa air mengalir pada malam hari. Namun ia menyebut hal itu belum bisa menyeluruh ke semua rumah.

"Kebijakan yang kami ajukan mengulangi keadaan darurat untuk disetujui oleh BP Batam. Tindakan operasional pada malam hari ke perumahan Putra Jaya. Tiga malam ini belum mencapai beberapa blok lainnya. Kita usahakan air mengalir mulai pukul 00.00 WIB ," kata Mujiaman.

"Mujiaman menyebut pihaknya juga akan menggesa pengerjaan booster di dekat perumahan warga. Hal itu dilakukan dalam jangka waktu 1 minggu kedepannya. Saya berkomitmen pompa yang tadi malam kita lihat seminggu," ujarnya.




(mjy/mjy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads