Awan Tsunami, Fenomena yang Tidak Seberbahaya Namanya

Awan Tsunami, Fenomena yang Tidak Seberbahaya Namanya

M Fauzi Hasbi - detikSumut
Sabtu, 14 Sep 2024 16:00 WIB
Fenomena awan tsunami di Parepare (Foto: dok. Istimewa)
Foto: Fenomena awan tsunami di Parepare (Foto: dok. Istimewa)
Medan -

Belakangan ini, awan berbentuk gelombang yang langka telah mencuri perhatian dan memicu berbagai spekulasi mengenai potensi bencana. Namun, menurut para ahli meteorologi, fenomena ini dikenal sebagai awan arcus dan tidak berkaitan dengan ancaman seperti gempa atau tsunami.

Apa Itu Awan Tsunami?

Berdasarkan informasi dari BMKG, awan Tsunami atau dikenal sebagai awan arcus. Awan ini berada di antara kategori awan Cumulonimbus dan Cumulus. Awan arcus memiliki bentuk horizontal memanjang yang mirip dengan gelombang. Walaupun tidak sering muncul, awan ini memiliki dasar yang rendah dan terbentuk akibat ketidakstabilan atmosfer yang disebabkan oleh pertemuan massa udara dingin dengan massa udara hangat dan lembab.

Proses Pembentukan dan Dampak Awan Arcus

Fenomena ini muncul ketika massa udara dingin dari angin laut bertemu dengan massa udara lembab yang bergerak ke daratan. Ketidakstabilan atmosfer ini menyebabkan pembentukan awan yang memanjang secara horizontal. Awan arcus bisa menyebabkan angin kencang, hujan lebat, dan kilat di sekelilingnya. Meski begitu, awan ini tidak memiliki kaitan dengan potensi gempa atau tsunami.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penjelasan dari Pakar Iklim

Dr. Emilya Nurjani, seorang pakar iklim dari UGM, mengungkapkan bahwa awan berbentuk gelombang yang terlihat sebenarnya adalah awan arcus. Menurutnya, fenomena ini adalah hasil dari dinamika atmosfer dan tidak berhubungan dengan bencana alam. Walaupun awan arcus tidak berbahaya secara langsung, ia dapat menandakan cuaca buruk seperti hujan deras, angin kencang, dan kilat.

Nah detikers, awan tsunami (arcus) adalah contoh dari dinamika atmosfer yang alami, bukan indikasi bencana seperti gempa atau tsunami. Masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan terus mengikuti informasi terbaru dari BMKG. Penting untuk diingat bahwa fenomena ini adalah bagian dari proses alami dan tidak perlu menimbulkan kepanikan.

ADVERTISEMENT

Memahami fenomena seperti awan arcus dapat membantu masyarakat menghadapi perubahan cuaca dengan lebih tenang. Selalu perhatikan update cuaca terkini dan patuhi panduan dari lembaga terkait untuk menjaga keselamatan dan kesiapsiagaan menghadapi kondisi cuaca yang tidak terduga.

Artikel ini ditulis M Fauzi Hasbi, mahasiswa peserta Program Magang Merdeka di detikcom.




(afb/afb)


Hide Ads