Wakapolresta Pekanbaru AKBP Henky Poerwanto menjadi narasumber saat diskusi penguatan moderasi beragama bagi umat bergama di Pekanbaru. Henky menilai Polri dan guru agama hingga ponpes punya tugas yang sama menyukseskan Pilkada.
Diskusi penguatan moderasi beragama itu digelar di Ballroom Hotel Asnof Pekanbaru. Diskusi digelar Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Riaubyang dihadiri oleh perwakilan pondok pesantren di Provinsi Riau, Kemenag Riau, akademisi serta guru agama.
"Polri memiliki tanggungjawab besar demi terciptanya Pilkada 2024 yang damai dan kondusif. Tentunya kami tidak bisa bekerja sendiri untuk mewujudkan itu, sehingga perlu peran serta dan partisipasi semua pihak agar Pilkada 2024 inj berjalan damai kondusif," kata Henky, Jumat (13/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya Henky mengungkap Operasi Mantap Praja yang tengah dilaksanakan oleh jajaran Polri saat ini adalah untuk mengamankan seluruh tahapan pilkada sampai pelantikan kepala daerah terpilih nantinya. Untuk itu, penguatan moderasi beragama haruslah tercipta masyarakat yang harmoni, rukun dan damai sesuai tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia.
Selain itu, lewat program cooling system yang dilaksanakan Polri diharapkan saat Pilkada Serentak 2024 perhelatan pilkada tidak ada ujaran kebencian, politik identitas, berita hoax, hasutan dan fitnah. Termasuk gunjingan terhadap pasangan calon kepala daerah yang berkontestasi dalam pilkada.
Henkypun turut menitip pesan kepada guru agama di sekolah maupun pesantren untuk dapat menyampaikan kepada peserta didik yang memiliki hak pilih untuk menjadi pemilih yang cerdas dalam pilkada. Salah satunya menolak politik uang.
"Kami berharap pemilih pemula tak mudah terprovokasi oleh isu-isu dan pemberitaan hoaks. Bila nantinya tanggal 27 November 2024 hadir memilih adalah pilihan bebas sesuai hati nurani juga memahami visi dan misi yang dimiliki bapaslon pilihannya," kata Henky.
Dalam forum itu, Henky juga menegaskan bahwa Polri berkomitmen bersikap netral selama pilkada. Polti tak memihak kepada siapapun, dan tidak terlibat politik praktis.
"Pilkada yang damai bukan hanya suatu harapan, Pilkada yang damai bukan hanya suatu impian, tapi Pilkada yang damai harus diwujudkan melalui upaya kebersamaan kita semua," katanya.
Kebersamaan itu harus terjalin mulai dari penyelenggara, kebersamaan pemerintah, TNI-Polri, seluruh elemen masyarakat dan cendekiawan.
"Insya Allah dengan memohon doa kepada Allah SWT, apa yang menjadi keinginan kita semua bisa terwujud. Kota Pekanbaru pada khususnya juga selalu dilimpahkan nikmat dan rahmat keamanan dan ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," imbuh mantan Kapolres Kuantan Singingi itu.
(ras/afb)