Pemukiman warga di Nigeria dilanda banjir, termasuk kebun binatangnya. Bencana itu membuat reptil seperti ular dan buaya lepas dari kandang.
Dilansir detikTravel dari CNN Internasional pada Kamis (12/9), kebun binatang di Negara Bagian Borno, Nigeria ikut berjuang melawan bencana banjir yang terus terjadi beberapa tahun terakhir.
Air meluap masuk ke kebun binatang pada hari Selasa lalu dan membunuh lebih dari 80% hewan di sana. Sementara hewan-hewan reptil mematikan melarikan diri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang juru bicara NEMA, badan penanggulangan bencana Nigeria, Manzo Ezekiel, kepada CNN pada hari Rabu mengatakan bahwa berbagai upaya sedang dilakukan untuk menangkap kembali hewan-hewan tersebut.
"Saya yakin para manajer kebun binatang tidak tinggal diam. Mereka akan melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan beberapa hewan yang dapat mereka selamatkan karena hewan-hewan yang berkeliaran di sana akan membahayakan masyarakat," katanya.
Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) menggambarkan banjir yang terjadi merupakan yang terburuk di Maiduguri dalam 30 tahun.
Pihak berwenang belum mengonfirmasi adanya korban jiwa akibat kejadian tersebut, akan tetapi lebih dari 200 orang telah tewas dalam banjir lain di seluruh negeri selama beberapa minggu terakhir.
Badan PBB tersebut mengatakan diperkirakan sekitar 280.000 orang telah terkena dampak akibat banjir di Maiduguri dan sekitar 200.000 lainnya telah mengungsi di kota tersebut.
Banjir yang terjadi selama berminggu-minggu di seluruh Nigeria telah menyebabkan 229 kematian dan membuat lebih dari 386.000 orang mengungsi, menurut data terbaru dari NEMA, yang dibagikan kepada CNN. Menurut data tersebut, Nigeria Utara adalah yang paling terdampak oleh banjir.
Peristiwa hujan ekstrem diperkirakan akan meningkat dalam frekuensi dan intensitas di hampir seluruh Afrika, termasuk Nigeria, karena perubahan iklim akibat manusia memanaskan planet ini, proyeksi dari Panel antar pemerintah tentang Perubahan Iklim menunjukkan.
Baca selengkapnya di sini
(mjy/mjy)